31. Arias, Parasayu et leur monde magnifique.

5.7K 539 123
                                    

Arias, Parasayu et leur monde magnifique. (Arias, Parasayu, and their beautiful world)

&&&


Iyas.

"Gak mau." Jawab Ayas tegas.

Gue yang udah selangkah lagi buat nyium dia dibikin mematung. Kenapa?

"Kenapa, Yas?"

"Kok Changmin sih?"

"Kamu maunya Yunho?" tanya gue bingung.

"Aku kira kamu lebih suka Changmin."

"Aku sayang dua-duanya. Sayang Changmin sama Yunho, Iyas."

"Jadi harusnya aku pake dua topeng?" lanjut gue masih bingung.

Ayas menggeleng.

"Terus?"

Ayas naruh buket bunga dari gue kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher gue. Setelah itu Ayas narik sedikit badan gue supaya gue agak membungkuk.

"Kan aku bilang maunya sama sutradara yang namanya Arias, ada gak?" bisik Ayas di telinga gue.

"Ya ini kan..." ucap gue terpotong waktu Ayas tiba-tiba ngebuka topeng gue.

"Ide dari siapa sih ngajak aku nikah pake topeng Changmin?"

Gue nunjuk diri gue sendiri.

"Lucu banget nih si mancung." Ledek Ayas sambil mencubit hidung gue.

"Ayas..."

Ayas ketawa pelan kemudian dia ngelus pipi gue. "Tau gak, Iyas? Wajah ini yang paling ganteng kalau mau ngajak aku nikah."

Gue akhirnya senyum setelah ngerti maksud dia.

"Aku bego ya, Yas?"

"Hmm... Bukan aku yang ngomong ya."

"Jadi beneran bego ya?"

Ayas ketawa terus dia ngedeketin jempol dan telunjuknya. "Sedikit."

Gue ikut ketawa dan langsung ngelepas topeng itu seluruhnya.

"Ih, Changmin aku gak boleh disimpen di lantai."

"Ayas..."

Ayas langsung jongkok dan ngambil topeng yang tadi udah ada di lantai sementara gue ngambil lagi bunga yang tadi udah gue kasih. Dia nyimpen topengnya ke dalem tasnya terus balik lagi berdiri ngeliat ke arah gue.

Gue narik pinggang Ayas supaya lebih deket sama gue dan dia langsung kembali senyum.

"Merah-merah banget malem ini, gak apa-apa kan?" gumam gue pelan sambil ngasih lagi bunganya ke Ayas.

Ayas ngangguk dan nerima bunga dari gue. "Gede banget Iyas, beli kapan?"

"Tadi," jawab gue seadanya.

"Parasayu."

"Hmm?" jawab Ayas setelah kembali nyimpen bunga itu di kursi.

"Jadi... Mau nonton konser TVXQ selamanya sama aku?"

Ayas ketawa tapi setelah itu dia malah meluk tubuh gue dan nempelin kepalanya di dada gue. "Ini ceritanya lagi ngelamar?"

Gue ngangguk. "Iya, gimana Yas?"

"Lucu banget ngelamarnya."

"Tapi aku gak mau nonton konser doang."

Gue senyum denger jawaban Ayas. "Nonton konser bareng kan bonus. Hidup sama aku. Kamu bisa dengerin aku ngasih spoiler film baru setiap hari. Aku bisa minum kopi buatan kamu setiap hari."

In Our BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang