Iyas après des années. (Iyas after years)
&&&
Danu.
Mungkin selain keluarganya, gue adalah satu-satunya saksi hidup gimana Iyas selama lima tahun ini.
Gue masih inget dulu, akhirnya dia cerita sama gue di hari Ayas pergi ninggalin dia dan sampai sekarang gak balik lagi.
Gue juga baru tau nama panggilannya hari itu, waktu Iyas cerita tentang Ayas sepenuhnya sama gue.
Gue waktu itu disana cuma menempatkan posisi sebagai teman dan adik, gue gak mau lagi terus ngejudge Iyas walaupun emosi gue emang gampang banget dia colek.
Setelah hari itu, Iyas dateng ke kantor kayak orang bego.
Gak ada pekerjaan yang bener.
Berbulan-bulan kayak gitu.
Sampai akhirnya gue coba ngobrol sama dia dan dia akhirnya bangun. Berhenti kayak orang bego dan mulai kerja.
Tapi gue juga ternyata salah.
Sejak saat itu, Iyas gak pernah ngambil libur. Kecuali waktu kakaknya nikah dan waktu adiknya lulus. Atau diwaktu-waktu dia dipaksa pergi sama keluarganya.
Selain itu, Iyas sama sekali gak libur.
Dia memastikan dia gak kekurangan project film.
Selesai satu film, dia langsung mulai lagi film selanjutnya. Kadang masih promosi pun, Iyas udah sering bolak-balik kantor untuk ngereview project baru.
Gue sebagai partnernya otomatis capek.
Dan gue protes sama Iyas.
Terus tau jawaban dia apa?
"Yaudah kalau lo mau ambil libur, gue bisa gandeng tim lain buat project yang ini."
Udah. Kayak gitu.
Iyas beneran bawa tim baru untuk sebuah film karena gue bener-bener gak kuat ngikutin jadwal Iyas.
Dia kerja kayak orang kesurupan.
Dan selain itu, yang bikin serem adalah, Iyas ceria.
Iyas ceria. Terlalu ceria.
Gue bisa menemukan dia nyapa semua orang di kantor setiap pagi.
Dia senyumin semua pegawai di kantor, sampai ke pedangan di kafetaria pun dia senyumin.
Iyas jadi super ramah.
Well, bukan berarti Iyas gak ramah.
Tapi ini berlebihan.
Ini bukan Iyas yang kayak biasanya.
Dia maksa dirinya sendiri untuk baik-baik aja bertahun-tahun.
Bahkan sampai dia lupa untuk mutusin Mala.
Dia ngebiarin Mala dateng ke kantor, tapi gak pernah dia gubris.
Sampai akhirnya Mala capek.
Mala juga cerita sama gue, Iyas itu cowok yang sayang sama dia dengan tulus untuk bertahun-tahun. Yang tetep support Mala dan Ibunya ketika mereka datang dari keluarga biasa-biasa aja. Kata Mala, Iyas itu sebegitu baik sama dia, sebegitu sayang sama dia. Makanya Mala gak pernah mau percaya sama Iyas yang berubah.
Mala akhirnya nyerah, tapi sayangnya Iyas udah gak pernah minta putus lagi sama dia.
Kemudian Mala bikin rencana bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Our Backyard
Fanfiction(Series #6 Moersjid - TAMAT) Arias, Parasayu, dan dunia mereka yang salah. trigger warning: perselingkuhan [Cerita belum direvisi sejak tahun 2019]