30. Choisir ou partir.

4.7K 533 142
                                    

Choisir ou partir. (Choose or leave)

&&&


Iyas.

Udah dua minggu lamanya semenjak terakhir kali gue ketemu Ayas.

Gue beneran gak bisa nyuri waktu buat ke Bandung karena syuting sebentar lagi dimulai, dan gue gak bisa seenaknya pergi sebelum semuanya sesuai.

Gue kangen.

Tapi bingungnya, gue ngerasa Ayas sedikit mendorong gue menjauh. Gak tau kenapa alasannya, tapi balesan Ayas jadi lebih irit lagi dari sebelumnya.

Mungkin sore ini gue harus pergi ke Bandung.

Kelamaan dibiarin kayak gini sama Ayas itu gak enak.

"Woy!"

Gue yang dari tadi sibuk di ruangan kerja gue langsung dikagetkan dengan kedatangan sahabat gue. Siapa lagi kalau bukan Danu.

"Ngapain sih lo, ngagetin aja."

"Ya suruh siapa lo ngelamun di siang bolong. Mikirin apa sih?"

"Ayas." Jawab gue singkat.

"Kenapa lagi? Masih gak mau nerima lo?"

Gue menghela napas dan ngangguk. "Gue pikir setelah dia ke Jakarta dua minggu lalu, dia bakal agak luluh sama gue. Tapi gue justru ngerasa lebih dijauhin?"

"Masa sih?"

"Beneran."

"Dia butuh waktu kali."

Gue berdecak kesal. "Butuh waktu buat apa. Gue bahkan belum ngelamar dia."

Danu ketawa. "Ya kali aja Ayas udah dilamar cowok lain."

"Brengsek lo."

Danu tetep ketawa sampai akhirnya dia nepuk pelan pundak gue. "Coba telepon lah."

"Gak. Gue berangkat ke Bandung aja abis finalized sama tim. Sore ini lah."

"Good. Emang Arias tuh kayak gini. Ngegas!"

"Berisik lo."

"Ngomong-ngomong, lo ngapain ke ruangan gue?" lanjut gue nanya.

"Ini udah agak lama sih, gue baru inget mau nanya sama lo. Lo udah tau kalau Mala sama Ayas pernah ketemu akhir-akhir ini?"

Gue ngangguk. "Ayas minta nomor Mala dari gue kok."

"Oooh... Pantesan."

"Emang kenapa?" tanya gue bingung.

Danu menggeleng. "Ya kali aja lo belum tau."

"Tapi Mala gak kenapa-kenapa?" tanya gue lagi.

Danu ketawa. "Jangan nanya-nanyain istri orang ah. Apalagi lagi hamil."

"Heh! Lo pikir gue ada maksud lain apa?" jawab gue kesel.

Danu tetep ketawa ngejek. "Gue sih gak lupa kalau lo dulu pacaran sama istri gue selama empat tahun."

"Danu, anjing. Gak lucu."

"Santai dong, Yas. Gue kan cuma bercanda. Lagian kata Mala, mending gue kemana-mana daripada lo."

"Iya. Iya. Berisik."

"Kalau mendingan elo, pasti sekarang Ayas udah mau balikan sama lo."

"Nu. Lo terus ngomong, gue lempar ini ya ke kepala lo!"

In Our BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang