"Yoongi, akhirnya kau kembali, kami merindukanmu"
Jennie menepati ucapannya untuk menjemput yoongi di bandara. Dia tidak sendiri tentunya, rose juga ikut dengan penampilannya yang berantakan. Saat yoongi tanya kenapa, rose menjawab bahwa ia harus mencari model pengganti sementara, selama yoongi pergi.
"Aku minta maaf"
"Tidak perlu, itu memang tugasku, kau hanya perlu mentraktirku kopi"
"Baiklah"
Selama perjalanan dari bandara menuju apartemen yoongi, mereka benar benar tidak membiarkan mulut mereka beristirahat. Mereka membicarakan banyak hal, seolah tidak bertemu bertahun tahun.
Well, begitulah para gadis.
Rose mengatakan bahwa setelah ini yoongi akan lebih disibukkan karena hilangnya ia selama 3 hari. Akan ada banyak pemotretan yang akan dilakukan, dan rose juga mengatakan ada beberapa brand yang mengatakan secara khusus bahwa mereka ingin yoongi yang menjadi brand ambassador mereka.
Tidak mau kalah, jennie juga mengatakan bahwa banyak tugas kuliah yang menanti dan banyak catatan yang harus disalin. Hm, sepertinya yoongi harus lembur malam ini.
"Yoongi ingat, besok jadwal pemotretan pertamamu pukul 8 pagi sampai pukul 9. Lalu dilanjut setelah kau pulang kuliah"
"Siap bos"
"Girls, bagaimana jika mencari gaun untuk pesta perusahaan?"
Yoongi meyakinkan dirinya kalau dirinya masih memiliki banyak tenaga untuk meladeni permintaan jennie. Hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk yoongi.
***
Mereka bertiga sampai di salah satu mall terbesar di london. Sebenarnya tempat ini tidak bisa dikatakan sebagai mall, mungkin lebih tepatnya pusat perbelanjaan yang dikenal masyarakat dengan nama Bond Street and Mayfair. Disini mereka akan menemukan brand brand ternama favorit jennie, seperti Burberry, Louis Vuitton, bahkan Tiffany&co.
"Ayo, kita beli dress terlebih dahulu". Urusan belanja, Jennie juaranya. Yoongi dan rose hanya mengikuti. Bahkan saat jennie mulai menjelaskan sebuh dress dari brand terkenal, yoongi dan rose hanya menganggukkan kepalanya seolah paham.
"Bagaimana dengan ini?", tanya jennie pada dua temannya yang juga sibuk memilih gaun.
Rose yang pertama melihat gaun pilihan jennie langsung melotot. "Jennie, ini bukan acara gala, ini hanya pesta biasa"
"Tapi kita harus terlihat outstanding"
Terus seperti itu, hingga akhirnya mereka mendapat gaun mereka, dan kini jennie yang masih semangat mengajak mereka berdua untuk mencari heels. Hell, jennie bukan gadis yang kekurangan sepatu, sepatu sepatunya bahkan memiliki lemari sendiri. Yaampun, gadis itu.
"Kalian harus mempercayakan masalah sepatu pada ahlinya", begitu yang dikatakan jennie sebelum mereka memasuki toko sepatu. Agak sangsi menyebutnya toko, karena tempat ini sangat mewah dan luas.
"Jennie, apa kau tidak lelah?"
"Tidak, apa kalian lelah? Jika iya, tunggu saja aku di starbucks seberang jalan, aku akan memilihkan sepatu untuk kalian"
Syukurlah gadis itu mengerti. Yoongi dan rose segera keluar dan pergi menuju starbucks di seberang jalan.
"Sejak kemarin, jey terus menanyaimu, dia juga terus mengatakan bahwa kau tidak membalas pesannya". Rose meminum kopi yang baru saja ia pesan.
Yoongi tertawa kecil. Yoongi memang sengaja tidak memberi tahu jey perihal masalahnya. Bisa bisa jey langsung menghampirinya ke korea. Jey adalah temannya yang paling protektif pada yoongi, jadi tidak heran kalau dia sebegitu khawatirnya melihat yoongi menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eglaf ;taegi [✔]
Fanfiction[genderswitch] Yoongi bagaikan si buruk rupa yang bahkan tidak pernah membayangkan dia akan bersanding dengan pangeran. Tapi hari itu akhirnya datang, dia bersanding dengan pangeran itu, meski banyak yang menentang. Mungkin yoongi memang tidak menge...