33-; Dinner

1.1K 154 16
                                    

Setelah menyelesaikan sesi pemotretan yang cukup melelahkan dikarenakan yoongi harus beberapa kali mengganti pakaian dan riasannya, yoongi langsung membersihkan diri bersama jennie dan menyempatkan diri untuk pergi ke coffeeshop seberang agensi dan memesan beberapa kopi untuknya dan beberapa temannya.

"hey jennie, ini untukmu, ini untuk rose, dan ini untuk gabby, oh untuk jeykey juga", katanya sambil meletakkan semua kopi ditangannya keatas meja disamping jennie yang tengah memasang lensa kontak dimatanya.

"oh thankyou dear, nanti akan ku sampaikan. By the way, kau yakin bisa menghabiskan dua kopi itu?"

Yoongi mengangkat satu kopinya dan tersenyum. "Tentu saja ini bukan untukku", katanya sambil lalu.

Yoongi keluar dari studio sambil melambaikan tangannya. "Bye jennie"

Yoongi memasuki lift yang saat itu kosong.  Memainkan ponselnya sejenak hingga bunyi ting terdengar. Ia mendongak, dirinya telah sampai di lantai 4. Yoongi keluar lift dan langsung berjalan lurus menuju ujung koridor dimana terdapat pintu cokelat besar yang mana itu adalah ruangan Taehyung. 

Knock knock

"Masuk"

Yoongi membuka pintunya, "Hai"

"Yoongi? kenapa tidak langsung masuk saja?"

"Aku pikir itu bukan tindakan yang sopan, dan lagi bukankah bagus jika aku mengetuk pintu terlebih dahulu?"

Melihat raut bingung taehyung, yoongi tertawa kecil dan meletakkan kopinya di meja taehyung dan melempar tasnya ke sofa. "Jadi kau ada waktu untuk menyembunyikan sekretarismu dibawah meja"

"Hey, i won't do that"

"Are you sure mr?"

Taehyung menyeruput kopinya dan terus memperhatikan setiap gerak yoongi yang tengah sibuk melepas coatnya sebelum akhirnya duduk di kursi dihadapan taehyung. "Seratus persen yakin, dan kau harus percaya"

"Aku percaya pada Tuhan"

"Ya ya ya, terserah kau saja"

Yoongi tertawa kecil sebelum akhirnya kembali membuka mulut. "So, ada gerangan apa kau mengajak ku makan malam? Apa kita akan merayakan sesuatu?"

Jawaban "hanya ingin" dari taehyung justru membuat yoongi semakin penasaran, namun ia tidak mendapat jawaban berarti dari kekasihnya tersebut. Membuat isi kepalanya menjadi bercabang cabang dan memikirkan kemungkinan terburuk.

Seperti, seperti bisa saja, selama ini hanyalah prank. Ah, sejak dulu, yoongi benar benar membenci kata prank. Tidak! Taehyung sudah berubah, kini taehyung benar-benar mencintainya. 

Tapi bagaimana jika—

"Ah"

"Sayang kau baik baik saja?"

Lihat saja raut khawatirnya, sangat natural. Dia jujur, atau terlalu baik dalam hal itu.

"Aku baik, hanya memikirkan beberapa hal tidak penting"

Tiba-tiba saja taehyung bangkit dari tempatnya. "Baiklah karena pekerjaanku sudah selesai, bagaimana jika kita membeli ice cream dan menonton beberapa netflix di apartemen mu"

"Oh ya ya ya. Aku merindukan apartemenku"

***

Tiba di apartemen yoongi yang sudah taehyung anggap seperti rumahnya sendiri, dirinya langsung melepas dan melemparkan jas nya sembarangan dan menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk yang terletak di depan televisi. "Hey, aku mandi dulu ya"

Eglaf ;taegi [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang