11-; Apologize

1.8K 251 114
                                    

"Taehyung lepaskan"

Yoongi sendiri tidak tahu darimana ia memiliki keberanian untuk berteriak pada taehyung yang sekarang menjadi atasannya. Yang dipikirkannya hanya kemana taehyung akan membawanya dan bayangan jey yang tergeletak dengan hidung dan sudut bibirnya yang berdarah. Semoga saja memang ada orang yang membawanya ke rumah sakit.

By the way, mereka sudah keluar dari hotel dan sekarang mereka berada di depan lobi, dimana disana sudah ada mobil mewah berjajar dan mobil yang didepannya ini lengkap dengan supir yang sudah siap membukakan pintu penumpang untuk tuannya. 

Yoongi semakin panik. Dirinya tidak berhenti meronta dan berteriak meminta untuk dilepaskan, karena sedari rooftop tadi taehyung sama sekali tidak melepaskan tangannya. Tapi taehyung tidak juga membuka mulut. Hanya saja, rahangnya terlihat mengeras, dan tatapannya terlihat lebih tajam. Yoongi tidak mengerti.

Sekarang taehyung menyuruhnya masuk kedalam mobil mewah didepan mereka. "Tidak mau, aku datang kesini bersama teman temanku, dan je—"

"Masuklah". Taehyung terlihat mempertahankan perintahnya. Well, baiklah. Yoongi juga akan bertahan dengan penolakannya. "Aku tidak mau masuk kedalam mobil sembarang orang"

"Aku bukan sembarang orang, demi tuhan, masuklah"

"Aku bilang aku ti— Ya Tuhan!". Tubuh yoongi digendong secara paksa oleh taehyung dan dilemparkan kedalam mobil. Taehyung sendiri juga masuk setelah yoongi. 

"Jalan", perintahnya pada supir kaku yang sedari tadi melihat drama picisan didepannya.

Taehyung menghela nafas lelah melihat yoongi yang terlihat lebih tenang sekarang. "Kau akan membawaku kemana?"

"Rumahku"

"Kau gila? Turunkan aku! Aku harus mengantar jennie dan rose pulang"

"Apa sekarang hobimu berteriak?"

Yoongi mengatupkan bibirnya. Nyatanya dia masih tidak kuasa melihat mata taehyung lebih dari 5 menit.

"Kenapa kau membawaku?"

"Karena aku ingin", jawabnya singkat, sementara tangannya sibuk dengan ponselnya. Oh, yoongi dapat melihat sekilah tato angka romawi kecil di samping jari tengahnya.

"Kenapa kau memukul jey?". Maaf saja, tapi rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya.

"Dia menyentuhmu"

Yoongi menganga mendengar jawaban taehyung. "Apa kau gila? Dia temanku, dia fotografer di agensimu. Lagipula kami memang dekat bahkan sebelum kau datang"

"Kalau begitu, aku bisa memecatnya"

Ya Tuhan, tolong berikan kesabaran pada yoongi. Kenapa sikapnya semakin menjengkelkan. Lagipula apa maksudnya bahwa yoongi adalah miliknya? Tidak ingatkah dia bahwa dulu taehyung lah yang— ah, kenapa jadi mengingat masa lalu.

"Jangan! Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun, kenapa kau jadi seenaknya sendiri seperti ini?"

"Aku bosnya kalau kau lupa, dan dia melakukan kesalahan, dengan menyentuhmu. Dia bahkan menyukaimu, aku bisa melihatnya memujamu, sialan"

Yoongi semakin mengerutkan dahinya melihat tingkah taehyung. Ada apa sebenarnya? Yoongi sama sekali tidak paham dengan apa yang baru saja terjadi. Dan lagi, kenapa jennie dan taehyung mengatakan hal serupa tentang jey?

"Kau tidak ingin turun?"

Yoongi tersadar dari lamunannya. Yoongi tidak tahu berapa lama ia melamun, karena saat ini mereka telah sampai di rumah mewah taehyung. Taehyung sudah membuka pintu dan mengulurkan tangannya pada yoongi, yang diterima ragu-ragu oleh gadis itu.

Eglaf ;taegi [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang