Rose baru saja keluar dari lift, lalu berteriak "Guys, meeting dalam 10 menit", dan membuat beberapa orang yang kebetulan berada di studio mengerutkan dahi mereka. Tidak biasanya bos mereka membuat rencana meeting dadakan.
"Apakah akan ada model yang diambil lagi?", tanya jennie yang tengah meminum frappuccino.
Diambil disini maksudnya adalah, jika agensi model lain yang lebih besar menginginkan salah satu model berpotensi dari agensi yang beberapa tingkat dibawahnya, maka model itu akan diambil. Dan dia resmi menjadi model di agensi yang mengambilnya.
"Aku rasa tidak, hanya meeting biasa"
Yoongi sendiri sedari tadi hanya memainkan ponselnya dengan bosan. Hari ini dia ada sesi pemotretan satu jam lagi, namun karena meeting mendadak yang akan mereka hadiri, mungkin diundur menjadi dua jam lagi.
Rose menghampiri yoongi dan menatapnya khawatir. "Kenapa kau melihatku seperti itu?"
"Ada taehyung didalam sana"
Yoongi sempat menegang namun setelahnya bersikap biasa, walaupun jantungnya mulai berdetak tidak karuan, bahkan telapak tangannya mulai mendingin. Yoongi mulai tidak menyukai bagaimana berlebihannya reaksi tubuhnya hanya dengan mendengar nama taehyung.
"Biarkan saja dia", jawabnya acuh. Benar, mulai sekarang dia harus bersikap acuh. Terlebih setelah mengetahui bahwa taehyung telah memiliki penggantinya. Entah hanya korban-sama seperti yoongi- atau kekasihnya sungguhan.
Rose memicingkan matanya mendengar jawaban yoongi. "Kau yakin?"
"100% yakin"
Rose mengendikkan bahunya dan pergi entah kemana, yoongi tidak peduli. Sejak mimpi itu, pikirannya seolah tertuju hanya pada taehyung. Padahal sebelumnya, yoongi yakin bahwa dirinya akan melupakan pria itu walau sulit. Namun sekarang, kepercayaan dirinya hilang entah kemana.
Yoongi berkali kali menghembuskan nafas sambil berusaha menghilangkan wajah taehyung dari pikirannya. Sangat mengganggu.
"Hey, ayo. Rapat akan segera dimulai", jey mengulurkan tangannya dan dengan senang hati yoongi menerimanya. Mereka berdua berjalan bersama menuju ruang meeting yang terletak di lantai 3.
"Tanganmu dingin sekali", ucap jey saat mereka tengah berada didalam lift berdua.
"I don't know, dan aku tiba-tiba saja merasa pusing"
Tangan jey menyentuh dahi yoongi. "Suhu tubuhmu normal, kau sudah sarapan? tidurmu nyenyak?"
Yoongi tersenyum. Yoongi senang mengetahui bahwa jey tidak menjauhinya setelah yoongi menolaknya. Jey masih sama, selalu memperlakukannya seperti adiknya. Yoongi sangat menyayangi jey. Jey adalah salah satu orang yang berpengaruh bagi kehidupan yoongi.
"Aku sudah sarapan, bahkan aku memakan 2 tangkup roti, dan tidurku sangat nyenyak"
"Mungkin kau kurang air mineral, kurangi minum smoothies dan ganti dengan air mineral. Itu lebih baik untuk tubuhmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eglaf ;taegi [✔]
Fanfiction[genderswitch] Yoongi bagaikan si buruk rupa yang bahkan tidak pernah membayangkan dia akan bersanding dengan pangeran. Tapi hari itu akhirnya datang, dia bersanding dengan pangeran itu, meski banyak yang menentang. Mungkin yoongi memang tidak menge...