32-; Exaggerated

1.1K 156 25
                                    

Another lazy day.

Taehyung benar-benar mengurungnya dirumahnya. Ini hari kedua yoongi dilarang pergi bekerja, padahal hari ini ia memiliki beberapa jadwal pemotretan. Namun taehyung dengan segala kekuasaannya mengatakan bahwa dirinya yang akan menyuruh rose mencari pengganti yoongi hari ini.

"Dasar pemaksa"

Taehyung yang mendengarnya hanya terkekeh. Sudah kebal telinganya mendengar umpatan yoongi selama dua hari ini. "Aku hanya memanfaatkan waktu dengan baik"

"Terserah kau saja"

Yoongi tengah menyapukan kuas pada pipinya. Taehyung mengajaknya pergi makan siang di restoran milik temannya. Sedangkan taehyung tengah memainkan ponsel milik yoongi diatas ranjang.

"Kau mempunyai aplikasi tinder?"

Yoongi menghentikan kegiatannya sejenak, dan memandang taehyung tenang melalui cermin didepannya. "Hanya iseng"

"Kau harus segera menghapusnya"

"Kenapa aku harus? Aku mendapat beberapa kenalan karena tinder"

Taehyung bangkit dari posisinya dan menggerak-gerakkan tangannya seolah sedang berada dalam rapat. "Aku cemburu yoongi, apalagi aku pernah melihat berita tentang perempuan yang menyimpan banyak foto dari lelaki"

"Aku bukan salah satu dari mereka, taehyung", yoongi kembali pada kegiatannya.

"Tetap saja, aku cemburu, yoongi"

"Memangnya kau siapa?"

Pertanyaan dari yoongi sontak membuat taehyung diam. Merasa dipojokkan namun juga kesal. Dengan dahi berkerut dalam, taehyung meletakkan ponsel yoongi keatas ranjang dan berdiri menghampiri yoongi.

Taehyung menumpukan kedua tangannya di bahu yoongi. Mereka saling menatap melalui cermin. Yoongi yang menaikkan satu alisnya sambil memoles bibirnya dengan liptint berwarna peach dan taehyung yang menatap yoongi dalam, hingga yoongi rasanya dapat melihat cermin itu bolong.

"Jadi apa maksudmu kemarin yoongi?"

Yoongi menggerakkan bahunya dengan maksud agar tangan taehyung lepas dari bahunya, karena jujur saja yoongi merasa sedikit terintimidasi. "Aku yang seharusnya bertanya, apa kau benar-benar mencintaiku taehyung?"

"Tentu saja aku mencintaimu, apa kepercayaanmu padaku kemarin hilang begitu saja?"

Yoongi membanting liptintnya dan berdiri menghadap taehyung dengan tangan yang terlipat di dada. "Tapi aku bukan kekasihmu taehyung"

Terlihat dahi taehyung yang tadi berkerut dalam, perlahan menghilang. Tangannya terangkat untuk mengusap pipi yoongi. "Katakan padaku, apa yang kau inginkan yoongi?"

Namun yoongi hanya diam, memejamkan mata, menikmati usapan taehyung di pipinya. Taehyung tersenyum kecil tanpa sepengetahuan yoongi. "Status? Kau ingin sebuah status?"

"Tentu saja taehyung, wanita mana yang ingin terus-terusan berada di hubungan yang tidak pasti?"

"Aku pikir, kita sama-sama sudah dewasa. Jadi aku pikir kita tidak butuh bunga dan makan malam romantis untuk menyatakan perasaanku padamu. Aku mencintaimu, dan kau pun sama. Kita sempurna, yoongi"

Yoongi tertawa kecil mendengar penuturan taehyung, dan membuka matanya. "Ya, ya. Baiklah"

"Kita adalah sepasang kekasih, atau kau ingin berada di tingkat yang lebih tinggi? Tunangan mungkin, atau istri?"

Yoongi hanya mengerucutkan bibirnya dan memukul pundak taehyung main-main. Namun tidak bisa dielak, bahwa pipi yoongi merona karena taehyung.

***

Eglaf ;taegi [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang