BAB 48

6.6K 869 133
                                    

Aku gak mau ngemis like ya tapi kesadaran diri kalian aja lah ya:) aku susah-susah mikir alur cerita tapi kalian malah jadi pembaca gelap:) dosa loh kalian apalagi ini bulan ramadhan wkwkwk.

Aku up cerita ini lagi soalnya langsung semangat liat komentar kalian yang lucu-lucu di part sebelumnya,ada yang nyemangatin aku,terus bikin lapak ini makin rame itu yang bikin aku makin semangat buat lanjutin ini cerita💞

Makasih ya buat pembaca setia ceritaku ku💚






































Lisa

Si keparat itu belum menghubungiku semenjak pertengkaran kami beberapa waktu lalu. Kau pikir cuman kau saja yang bisa memainkanku Jeon Jungkook? Ok kita lihat siapa pemenangnya.

"Lisa,kalau nanti ada kendala apapun dengan lainnya,langsung katakan padaku ya? Tidak usah merasa sungkan." 

Semenjak kedatanganku di China,pria ini rela menemaniku ketika aku kebingungan ingin melakukan apa. Kenalkan namanya Cai Xukun,ia merupakan salah satu idol asal China yang umurnya tak jauh berbeda denganku. Kuakui ia pria yang tampan dan baik,tidak ada wanita yang tidak akan menyukainya termasuk aku. Bukan berarti aku ingin memiliki suatu hubungan spesial dengannya,aku juga masih ingat statusku dengan Jungkook meskipun saat ini statusnya tidak jelas.

Aku belum memberitahu kalian ya kalau sekarang aku menjelma menjadi mentor dari program survival show China yaitu Youth With You Season 2. Aku senang sekali dapat bertemu dengan seluruh peserta karena aku bisa membagi ilmu yang aku punya dulu selama menjadi trainee. Syuting di mulai sejam lagi,tapi aku masih belum bisa menghilangkan kegugupanku. Pikiran negatif kembali berputar di otakku. 

Bagaimana jika mereka tidak menyukaiku?

Namun semua pikiran negatifku harus hilang berkat Xukun. Tiba-tiba ia menghampiriku dan ikut duduk di sebelahku. 

"Kau takut mereka tidak menyukaimu ya?"

Daebak. Apa Cai Xukun beralih profesi menjadi seorang cenayang? Kenapa ia bisa membaca pikiranku huh? Ajaib.

"Kau seorang cenayang ya?" Tanyaku sembari memiringkan kepala.

"Bukan." Jawab Kun singkat dengan memegang kepalaku untuk meluruskannya kembali.

"Tapi kenapa bisa membaca pikiranku?" 

"Mmmhh--maybe because my feeling?"

"Woah,it's amazing."

"Ok Lisa,jadi benarkan perkataanku tadi?"

Aku menganggukkan kepala.

"Apa alasanmu berpikir seperti itu?"

"Aku takut di katain manusia sok tahu dan sok merasa sempurna." Jujurku.

"Sebelumnya aku ingin bertanya sesuatu,pengertian mentor menurutmu seperti apa?"

"Emm,seorang yang berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun,memberikan tips,dan  saran?"

"EXACTLY."

"Dan kau jago dalam bidang apa Lis?"

"Of course dance."

"Jadi untuk apa kau menakuti hal-hal yang belum tentu terjadi?Disini kan kau berniat membantu mereka yang sedang dalam kesusahan,pasti mereka akan menerimanya. Listen Lis,semua orang di dunia pasti memiliki orang yang tidak menyukainya meski hanya segelintir orang. Aku juga yakin,disini ada beberapa peserta yang tidak menyukaiku."

[✔]1. ISSUES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang