BAB 45

14.5K 1.4K 58
                                        

Halo apa kabar kalian semua? Apa masih bernyawa di cerita ini? Hehe pasti gak nungguin cerita ini kan JOBUBA-JOBUBA ku?

Alhamdulillah bakalan nyempetin buat ngelanjutin cerita ini sambil nungguin awal masuk kuliah ni hihihi

Tetep jangan bosen-bosen baca cerita ini ya💜terus jangan lupa dibaca juga series cerita ini THEIR ISSUES

Cusss yuk langsung baca aja,selamat membaca JOBUBA ku💜

"Lisa,tidak usah menangis lagi,aku yakin Sajangnim akan mengambil tindakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa,tidak usah menangis lagi,aku yakin Sajangnim akan mengambil tindakan." Sedari pagi Lisa tidak henti-hentinya untuk tidak menangis. Jisoo,Jennie dan Rose mencoba menenangkan gadis itu,namun hasilnya nihil. "Eonnie,aku rela mereka mengataiku tapi tidak dengan keluargaku maupun ras negaraku."

"Hei ini bukan salahmu Lis. Agensi juga tidak tahu kenapa namamu dan Jungkook bisa masuk nominasi aneh itu." Tadi pagi Jisoo sengaja menemui sajangnim di agensi baru mereka dan benar apa yang dikatakan Jisoo barusan,agensi tidak tahu menahu soal perizinan nama Lisa tercantum disana. "Bahkan mama sajangnim juga kaget melihat berita pagi tadi." Tambahnya.

"Coba kau hubungi Jungkook,Chaeng. Mungkin pria itu bisa menanyakan langsung kepada agensinya juga." Pinta Jennie. Rose mengangguk menuruti permintaan Jennie.

"Nomornya tidak aktif eonnie. Biar aku tanyakan kepada Jimin oppa." Rose langsung mengirimi Jimin sebuah pesan mengenai keberadaan Jungkook.

Jennie menawari Lisa untuk memasukkan makanan apapun kedalam tubuhnya,tetapi gadis itu kekeh tidak ingin makan. "Kau makan dulu ya? Aku tidak tega melihat berat badanmu semakin berkurang Lis. Bagaimana jika Blinkeu tahu kalau berat badanmu turun drastis? Pasti mereka sedih" Lisa tetap menggeleng.

"Eonnie-eonnie! Kata Jimin oppa,Jungkook sedang berada dipesawat. Ia pulang ke Seoul hari ini. Mungkin ingin menyelesaikan masalahnya dengan Lisa."

"Kalau begitu kita tunggu saja gimana kedepannya." Jennie masih memandang iba Lisa yang tengah duduk terdiam dipinggir kasurnya. Jennie harap keadaan membaik seperti semula. Tidak ada masalah lagi yang akan menghampiri mereka dikemudian hari. Ya semoga saja.

---

"Hyung,kita langsung bertemu Bang PD-Nim saja. Tidak usah ke dorm." Jungkook berkata kepada manager yang menemani kepulangannya dari Busan. "Kau tidak lelah?" Jungkook menggeleng. "Aku ingin masalah ini cepat selesai."

Tanpa menaruh barang-barangnya di dorm,Jungkook langsung pergi menuju gedung BIG HIT Entertainment. "Jungkook,Bang PD-Nim menyuruhmu ke ruangannya." Ucap seorang staff disana. "Iya,terima kasih hyung."

"Sajangnim" Panggil Jungkook kepada Bang PD-Nim sembari memeluknya. "Ya Jeon Jungkook! Bagaimana situasi Busan kemarin?"

"Tentu saja kota kelahiranku itu tetap yang terbaik Kkkkkk" Jawab Jungkook disertai kekehannya. "Ini ada oleh-oleh dari orang tua ku sajagnim" Jungkook menyerahkan sebuah tas tangan kepada Bang PD-Nim. "Wah terima kasih,sampaikan salamku nanti kepada orang tuamu."

[✔]1. ISSUES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang