BAB 17

22.4K 1.9K 132
                                    

Sebelumnya gue mau ngucapin Happy Eid Adha Mubarak buat semua umat Islam yang merayakan🙇Mohon maaf lahir batin ya semua🙏

Selamat membaca~





























LISA

Malam ini,aku tidak tahu ingin pergi kemana. Pikiranku telah buntu karena perkataan para K-Netz. Sepertinya memasuki dunia hibursn adalah kesalahan fatal bagiku. Mereka semua membenciku,tidak menyukaiku. Kalau kalian pikir aku akan menangis dan meminta bantuan pada ketiga eonnieku kalian salah besar. Jika aku tengah memiliki masalah,aku akan memendam masalah itu sendiri. Aku tidak ingin orang lain mengetahuinya,aku tidak suka orang lain khawatir terhadap apa yang aku alami.

Sepertinya aku butuh hiburan. Dengan terpaksa aku melangkahkan kaki ku untuk pergi ke sebuah kedai minum. Mungkin kalian berpikir aku akan melimpahkan masalahku untuk pergi kes club atau pub,tetapi aku memiliki nyali yang payah. Aku tidak memiliki keberanian sedikit pun untuk memasuki tempat yang katanya surga dunia itu.

"Tolong soju nya 2 botol bibi Han." Ujarku kepada bibi pemilik kedai ini. Aku sengaja melepaskan atribut penyamaranku karena aku telah mengenal baik Bibi Hanji ini,beliau telah kuanggap sebagai ibu keduaku selama aku tinggal di Korea.

"Oh Lisa,kenapa kau datang kemari nak? Bukannya saat ini kau tengah memiliki jadwal yang padat?" Tanya Bibi Han kepadaku. Ah,ternyata Bibi Han mengingat perkataanku tempo lalu perihal jadwalku yang saat ini super padat.

"Aku hanya bosan saja bi jika berada ditempat tinggalku,jadi kuputuskan untuk pergi kesini." Jawabku sembari tersenyum untuk membuat Bibi Han percaya padaku.

"Bibi rasa kau tengah memiliki masalah bukan? Bibi tidak memaksa,tetapi kalau kau membutuhkan teman untuk menjadi pendengarmu,bibi bisa nak Lisa." Kenapa Bibi Han bisa tahu kalau aku memiliki masalah? Aku rasa karena naluri ibu,Bibi Han sendiri telah memiliki 2 orang anak yang salah satunya seumuran denganku.

Aku tersenyum tipis mendengar perkataannya "Tidak bi,bukan masalah besar hanya masalah kecil saja."

"Baiklah kalau kau tidak ingin menceritakannya tidak apa,ya sudah kau tunggu ditempat seperti biasanya ya? Bibi akan mengantarkan pesananmu."

Aku mulai mencari bangku yang biasa ku tepati,bangku itu berada dipojok tempat ini.
"Ini pesananmu,bibi juga telah membuatkan semangkuk hangat Samgyetang (FYI : Sup ayam ginseng)."

"Ahh,bibi seharusnya tidak usah repot-repot membawakan ini."

"Ey,tidak baik menolak pemberian seseorang. Bibi harap kau menyukainya. Kalau ada apa-apa panggil bibi saja." Ujar Bibi Han kepadaku.

"Baiklah,terima kasih bi. Aku berhutang banyak kepadamu."

Bibi Han terkekeh seketika "Kau ini sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Kau tahu sendirikan dari dulu bibi menginginkan seorang anak perempuan,maka dari itu tidak perlu sungkan lagi kepada bibi."

Ya benar,kedua anak Bibi Han adalah pria semua. "Baiklah bi." Bibi Han membalas perkataanku dengan senyumannya,ia pun langsung meninggalkanku karena seseorang tengah memanggilnya.

Setelah kepergian Bibi Han,aku mulai melahap sup hangat yang telah diberikan beliau kepadaku. Belum beberapa menit,makanan tersebut telah habis seketika. Selanjutnya aku mulai meminum soju yang telah ku buka.

Baru tiga tegukan saja,aku mulai merasakan pening dikepalaku. Tetapi,aku mulai memaksakan untuk tetap terjaga. Namun,sepertinya aku tidak bisa,karena beberapa saat kemudian mataku mulai terpejam setelah mendengar suara Bibi Han memanggilku.

[✔]1. ISSUES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang