BAB 43

14K 1.6K 134
                                        

Dengan langkah penuh gontai Jungkook menjatuhkan tubuhnya diatas karpet yang berada dibackstage panggung konser mereka. Bangtan Seonyeondan tengah menyelenggarakan konser bertajuk '5th Muster [Magic Shop]' di kampung halaman Jimin dan Jungkook. Tentu si double J alias Jimin dan Jungkook sangat senang melihat kota kelahiran mereka kembali. Ditambah kedua orang tua Jimin maupun Jungkook ikut menyaksikan anak mereka tampil.

"Hyung! Aku haus" Rengek Jungkook kepada Yoongi yang melintas dihadapannya.

"Terus? Apa hubungannya denganku?" Skakmat. Jika Yoongi telah berbicara seperti itu,Jungkook sudah tidak bisa berkutik. Ia memonyongkan bibirnya bak anak kecil yang merajuk.

"Yoongi hyung kau sungguh tidak peka." Lagi-lagi Jungkook kembali merengek. Yoongi tidak ambil pusing mendengar celotehan Jungkook,pria berkulit putih mulus itu langsung duduk dan memejamkan kedua matanya.

Jungkook yang masih tidak menerima pengabaian dari salah satu hyung nya bangkit dari tidurnya dan merengek kembali sembari menarik-narik kaos yang dikenakan Yoongi. "Yoongi hyung aku haus uhhh---" Ia mengedip-ngedipkan matanya dan menyatukan telapak tangannya memohon.

"Aigoo,bocah setan ini menganggu saja. Pergi pergi hush hush" Ujar Yoongi seraya mengibas-ngibaskan tangannya mengusir.

"Yak Jeon Jungkook ambil minummu sendiri. Jarak antara meja dan tempatmu berada tidak jauh." Ucap Jin pada Jungkook. Benar sekali. Jungkook hanya perlu berjalan 3 langkah saja menuju meja yang dipenuhi oleh snack-snack dan minuman dingin. Memang Jungkook saja yang malas dan manja nya setengah mati.

"Andwae,aku ingin Yoongi hyung yang mengambilkannya untukku." Ia bersidekap kedua tangannya diatas dada. Yoongi hanya bisa pasrah dengan menghembuskan nafasnya dengan kasar,dosa apa ia sampai-sampai Jungkook kesetanan seperti ini kepadanya. Batin Yoongi.

"Yak Jimin,ambilkan juga itu Jungkook minuman dingin." Suruh Yoongi kepada Jimin. Jimin menurut saja apa yang dikatakan hyung nya.

"Kau ini Kook,menyusahkan saja." Dengan terpaksa Jungkook menerima minuman yang disodorkan oleh Jimin dengan raut wajah kesal terhadap Yoongi. "Jimin,kalau kau memiliki nomor Lisa,tolong telfon kan dia. Bilang saja kekasihnya berulah hari ini." Baru kali ini Yoong membahas tentang Lisa.

Jimin tertawa mendengar perintah Yoongi "Hahaha,siap komandan. Aku akan segera menelfon Lisa." Lantas Jimin mengambil ponsel disaku nya dan mencari kontak bernama

'Lisa Pawangnya Jungkook'.

Namun,bukan sahutan gadis cantik itu yang ia dapatkan,melainkan suara operator yang keluar. "Hyung,Lisa menonaktifkan ponselnya."

"Pantas saja Jungkook seperti ini,rupanya gadis itu tidak ada kabar sama sekali." Ucap Yoongi yang menatap malas ke arah Jungkook. "Yak bocah,kekasihmu itu mungkin sedang sibuk kenapa kau malah melampiaskannya kepadaku huh?"

Sementara Jungkook bersikap pura-pura tidak mendengar apa yang hyung nya katakan. Ia malah sibuk melahap snack rumput laut dan minuman cola. Berbeda dengan Jin dan Jimin yang kebetulan juga ada disana hanya bisa tertawa renyah melihat kelakuan adik bungsunya. Beginilah resikonya kalau mereka membiarkan bayi besar berpacaran.

"Ada apa ini?" Namjoom,Taehyung dan Hoseok tiba sesaat mendengar perdebatan kecil tersebut. "Adikmu,seperti biasa tengah merajuk" Jawab Jin. Taehyung dan Hoseok yang mendengar jawaban Jin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kali ini masalah apa lagi yang Jungkook buat hm?" Tanya Hoseok berjalan menuju pria yang nama nya disebutkan barusan. "Hey Jungkookie manis,ada apa?" Hoseok persis seperti seorang kakak yang bertanya kepada bocah berumur 5 tahunan.

[✔]1. ISSUES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang