1

2K 80 1
                                    


Sinar matahari menelusup lewat celah tirai kamar seorang gadis yang sedang duduk di depan cermin dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, cahaya matahari yang menyentuh gadis itu tidak mampu menghangatkan aura dingin yang ia punya.

Setelah sekian lama terdiam memandang pantulan dirinya dicermin, gadis itu bangkit mengambil tas dan berjalan keluar kamarnya.

Saat Alice menuruni tangga ia dapat melihat meja makan yang dihuni 4 orang itu yang tidak lain adalah Harry, Diana, Alvino dan Adrian kakak satu-satunya.

"Sini dek" ucap Adrian sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.

Sementara Alice hanya menuruti perkataan Adrian dan duduk disebelahnya, setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka cukup lama.

Setelah selesai Alice bangkit dari duduknya disusul oleh Adrian dan berjalan menuju dapur lalu membersihkan piring kotor di westafel, saat selesai mereka berjalan menghampiri Diana dan Harry.

"Ma Alice berangkat, Assalamu'alaikum" pamit Alice sambil tersenyum kecil lalu menyalimi Diana.

"Ian juga berangkat, Assalamu'alaikum" Adrian juga malakukan hal yang sama.

"Hati-hati kak!" ucap Alvino.

Saat pamit kepada Harry mereka tidak mengucapkan apapun, hanya menyalimi tangan Harry dengan tatapan datar, tapi itu semua tidak Harry ambil pusing, ia juga hanya menyodorkan tangannya tanpa berkata apapun.

Setelah itu mereka berangkat menggunakan mobilnya masing-masing menuju sekolah mereka, SMA Garuda.

***

Alice turun dari mobilnya dan berjalan menuju kelas dengan ekspresinya yang datar dengan aura dinginnya yang mampu membuat merinding orang yang dilewatinya.

"Eh itu Ice princess kan?"

"Sombong anjir"

"Dia yang pertukaran pelajar ke amerika itu ya?"

"Cantik banget harus gue gebet"

"Cantikan gue kali"

"Wagelaseh gak berubah udah 1 tahun gak liat"

"Dih so cantik"

"Bukannya emang cantik ya?"

Seperti itu kira-kira bisikan yang Alice dengar di sepanjang jalan menuju kelasnya, saat Alice membuka pintu kelas suasana di kelas yang tadinya ramai dan berisik menjadi hening dan hawa dingin memenuhi kelas, termasuk sahabatnya.

"Eh kok tiba-tiba gue ngerasa merinding gitu ya" ucap Vanessa sambil mengusap lengannya.

"Iya bener gue jadi ngerasa dingin gitu padahal gue pake jaket kebangsaan" Layla menyetujui ucapan Vanessa.

"Aura ini jangan-jangan .." ucap Rachel yang tergantung.

Seketika mereka bertiga menoleh ke arah seseorang yang berdiri disamping meja mereka sambil menatap mereka datar.

"ALICE?!" teriak mereka bertiga dengan suara toa khas mereka yang Alice balas dengan deheman.

Semua temannya yang berada dikelas dibuat cengo dengan kedatangan ICE PRINCESS secara tiba-tiba di kelasnya.

Alice mencopot headset yang dipakainya setelah sahabatnya berteriak, ia sengaja memutar lagu kesukaannya dengan volume yang kencang karena ia tau sahabatnya yang toa itu pasti akan berteriak histeris.

"Minggir" ucap Alice datar.

Rachel mengerti dan segera memberi jalan kepada Alice agar ia bisa duduk di dekat tembok, setelah Alice duduk ia mengeluarkan permen karet dan memakannya sambil memainkan handphone.

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang