2

1.6K 72 5
                                    

"Gimana kalo kita taruhan? Gue bertaruh lo gak bakal bisa dapetin dia" tantang Aldric dengan smirknya.

"Gue ikut" ucap Ryan dan Deon serempak.

"Oke kalo gue berhasil lo bertiga harus traktir gue selama 1 bulan" tegas gue.

"Dan kalo lo gagal, lo harus ngerjain pr kita bertiga selama 1 bulan" ucap Deon sambil menunjuk gue dengan sedotannya.

"Deal?" ucap Deon sambil menjulurkan tangannya kepada Sean.

"Deal!" tegas Sean menjabat tangan Deon.

"Mantul bro" Aldric dan Ryan bertepuk tangan dan tertawa.

"Btw namanya siapa?" tanya Sean.

"Alice Anxyjudge" ucap mereka serempak.

"Alice Anxyjudge" gumam gue menghafal namanya dalam hati.

Sebuah tantangan bagi gue buat dapetin hati lo Alice, gue tersenyum sambil melihat ke arah meja makan Alice.

"Eh dia ngeliat kesini bro" ucap Deon sambil menyisir rambutnya dengan jari.

Saat dia menatap ke meja gue waktu seakan berhenti, dari cara natapnya bikin jantung gue berdetak lebih cepat dari biasanya ditambah aura dinginnya terasa sampai meja gue.

Gue terpesona dengan pandangan pertamanya, saat gue lagi betah natap dia langsung memutuskan pandangannya.

"Anjir natapnya juga gak lebih dari 3 detik, bener-bener Ice Princess" ucap Deon yang membuyarkan lamunan gue.

Setelah itu gue mendengus, gimana gak kesel coba orang gue lagi natap calon pacar gue eh malah digangguin kan gak lucu.

Alice POV

Saat gue lagi enak makan bakso favorite gue, tiba-tiba Rachel menyikut lengan gue dan otomatis perhatian gue tertuju ke Rachel dan menatapnya bingung.

Rachel berbisik "Cowo Most Wanted pada ngeliatin lo tuh"

Gue penasaran siapa yang merhatiin gue jadi gue nengok, disana ada 4 orang cowo yang ngeliat gue dengan tatapan sumringah, ada yang ngelambai-lambai, ada yang senyum sambil menaik turunkan alisnya, ada yang natap gue cengo, juga ada yang ngedipin matanya btw itu anak kelilipan apa gimana sih heran gue.

Daripada ngebuang waktu gue langsung mengalihkan pandangan dari cowo genit yang duduk disana, dikira mereka ganteng kek gitu malah sebel gue ngeliatnya.

Jadi mereka yang katanya most wanted disini, tapi sorry gak berlaku buat gue yang bahkan hatinya udah mati buat ngerasain apa itu cinta, dan kalian tau siapa yang ngebuat hati gue mati?

Papa, gue gak ngerti kenapa papa punya karakter yang pemarah, egois, dan kasar, setiap kesalahan papa juga mama yang sering disalahin sama papa, tapi kalo anggota keluarga yang lain melakukan kesalahan pasti dimarahi dan dibentak papa, untungnya gue masih punya mama, Alvino dan bang ian sebagai penyemangat hidup gue.

Gue memijit pelipis gue yang terasa berdenyut dan segera menghabiskan minum gue yang tinggal sedikit, setelah itu gue lebih milih pergi dari sini daripada risih diliatin mulu sama makhluk-makhluk yang berjenis manusia yang berada disini.

"Eh lo mau kemana Al" tanya Vanessa.

"Al tungguin kita napa" ucap Layla yang terburu-buru menghabiskan minumnya.

"Mungkin lagi pengen sendiri" ucap Rachel yang gue tebak lagi nahan Layla yang mau ngikutin gue.

Beruntung gue punya sahabat yang ngerti dan memaklumi sikap dan sifat gue yang kaya gini, gue lagi pengen sendiri, untuk sekarang gue mau ke perpustakaan buat baca novel, mungkin dengan gue baca novel bisa sedikit ngurangin beban gue.

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang