21

548 32 0
                                    

Saat ini Alice dkk sedang istirahat di kantin, Layla menceritakan awal mula ia dekat dengan Ryan.

"Waktu kita BBQ di villa Alice beberapa hari yang lalu, Ryan minta nomer gue terus gue kasih lah udah gitu pas pulangnya dia ngechat gue nah keterusan deh sampe sekarang hehe" ucap Layla sambil tersenyum malu.

"Lah bukannya kata si Vanessa waktu itu lo sukanya sama si Aldric?" tanya Rachel.

"Itu mah si Vanessa ngarang yang ada dia tuh yang suka sama si Aldric" jawab Layla.

"I-ih apaan sih, so tau anjir" ucap Vanessa gugup.

"Hmm masa? Terus kemarin lo curhat sama gue apa hah?" ledek Layla.

"Bacot ya anda" ucap Vanessa.

Mereka semua tertawa saat Vanessa mengomel.

"Eh eh gue juga punya cerita, mau tau ga?" tanya Rachel.

"Apaan apaan?" tanya Layla dengan tidak sabar.

"Mau mau buruan apa?" timpal Vanessa sambil mendekatkan tubuhnya kepada Rachel.

"Iya tadi pagi lo bilang mau cerita, apaan?" tanya Alice.

"Gue .." ucap Rachel menggantung.

"Gue?" tanya Layla.

"Jalan .." lanjut Rachel.

"Jalan?" tanya Vanessa.

"Sama .." lanjut Rachel sambil menahan senyumnya.

"Sama?" tanya Alice.

"Darren" ucap Rachel sambil menutup wajahnya yang memerah.

"WHAT?!" teriak Layla dan Vanessa bersamaan.

Sedangkan Alice hanya menampilkan ekspresi terkejutnya.

"Serius chel?" tanya Alice.

"Iya serius kemarin kita ke mall kita makan, belanja, terus kalian tau? Waktu kita mau pulang kan hujan ya, gue posisinya pake baju pendek dan gak bawa jaket gitu otomatis gue kedinginan kan? Nah Darren langsung ngasih jaketnya ke gue sumpah gue seneng banget sih" ucap Rachel panjang lebar.

Alice emang tau Rachel suka kepada Darren dan Alice tidak masalah akan hal itu.

Tapi saat Alice mendengar penuturan sahabatnya itu ia merasa senang sekaligus sedih.

Senang karna Rachel bahagia, sedih karna Alice takut jika suatu saat nanti Rachel dan Darren bersama, waktu luang Darren terbatas untuknya.

Kalian boleh berpendapat Alice egois karna ingin Darren selalu ada untuknya tapi maksud Alice ia tak akan terbiasa tanpa adanya Darren suatu saat nanti.

Tapi Alice menepis pikiran negatif itu jauh-jauh dan tersenyum melihat Rachel yang bersemangat saat menceritakan kemajuannya mendekati Darren.

"Omaygat pepet terus Chel jangan kasih kendor" ucap Vanessa memberi semangat.

"Gue ikut seneng chel" ucap Alice sambil menepuk bahu Rachel.

"Tapi ra bukannya Darren-"

Dengan cepat Vanessa menginjak sepatu Layla.

Dan Rachel mengisyaratkan dengan kedua matanya agar Layla diam.

"Darren kenapa?" tanya Alice.

"Eng .. gak jadi gue lupa" ucap Layla.

"Eh btw gue gak liat Aldric sama yang lain deh" ucap Vanessa mengalihkan pembicaraan.

"Iya juga ya" balas Layla.

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang