Setelah 2 jam lamanya di perjalanan mereka sampai di tempat tujuan.
Rachel menepuk pelan bahu Darren untuk membangunkannya.
"Ren udah nyampe" ucap Rachel sambil menepuk bahu Darren.
Darren yang sedang tertidur tidak bergeming sama sekali, itu membuat Rachel kebingungan karna satu persatu teman-teman yang lainnya turun dari bus.
Alice yang sedang bersiap-siap untuk turun melihat Rachel yang kebingungan lalu menghampirinya.
"Kenapa chel?" tanya Alice.
"Ini Darren gak bangun Al" jawab Rachel.
Alice melihat Darren yang sedang tertidur, dengan perlahan tangan Alice mencubit pipi Darren dan itu berhasil membuat Darren terusik.
"Ren bangun" ucap Alice.
"Biar sama Rachel aja Al, kita duluan" ucap Sean.
Dengan perlahan Darren membuka matanya.
"Udah nyampe?" tanya Darren dengan suara seraknya.
"Iya buruan kumpulin nyawa lo dulu gue tunggu" jawab Alice yang menghiraukan ucapan Sean.
Darren sedikit meregangkan tubuhnya lalu berdiri dan membawa tasnya.
"Udah?" tanya Alice.
"Hm" jawab Darren yang masih sedikit mengantuk.
Setelah itu mereka turun dari bus dan berjalan menuju lapangan utama.
Darren yang masih mengantuk hampir menabrak sebuah pohon.
Rachel akan menarik Darren tapi ia kalah cepat dari Alice.
Dengan sigap Alice menarik tas Darren ke sampingnya.
"Mata lo kemana?" tanya Alice sedikit kesal.
Darren sedikit terkejut dan membuatnya terbangun dari rasa kantuknya.
"Makasih" ucap Darren.
"Hm" ucap Alice.
Sementara Sean dan Rachel yang melihat mereka sedikit merasa cemburu.
"Punya mata dipake" sindir Sean.
Sedangkan Darren hanya melirik sekilas ke arah Sean lalu memutar bola matanya malas.
Dari lapangan utama ada Vanessa, Rachel, Aldric, Ryan, dan Deon yang melambaikan tangan ke arah mereka.
"Oi" ucap Sean.
"Gimana tadi di perjalanan?" tanya Aldric.
"Mantep bisa bucin" jawab Sean.
"Widihh gue juga bro" ucap Ryan.
"Anjim lo semua" timpal Deon.
"Iri ciee haha" ucap Ryan meledek Deon sambil tertawa.
"Alicee" ucap Layla sambil memeluk Alice.
Alice balik memeluk Layla sambil tersenyum.
Dari belakang Vanessa berjalan menghampiri mereka lalu merangkul Rachel yang terlihat murung.
"Kenapa?" tanya Vanessa.
"Ah gue cuma cape aja di perjalanan" jawab Rachel sambil berusaha untuk tersenyum.
"Iya sih lumayan lama perjalanannya" timpal Layla.
"Hmm gimana perjalanan kalian?" tanya Rachel.
"Dia bucin mulu loh di jalan" ucap Vanessa.
"Mirror please! Lo juga sama ya" timpal Layla.
Mereka tertawa mendengar perdebatan yang tidak penting dari Layla dan Vanessa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess
Teen FictionHighest Rank #1 in Feels (10072020) #1 in Iceprincess (08022023) #6 in coldgirl (24072020) #23 in Icegirl (05072020) Cerita ini akan di remake, stay tune ya<3 Terima kasih udah mendukung dan membaca karya author, sayang kalian banyak-banyak😚 NOTE :...