Setelah Darren menyatakan perasaannya kepada Alice sikap Darren berubah 180 derajat.
Karna itu hubungan mereka menjadi renggang.
Darren tidak lagi datang ke rumah Alice begitu pula sebaliknya.
Ketika mereka tidak sengaja bertemu di jalan, Darren akan segera membuang muka.
Baik Darren maupun Alice mereka tidak sedekat dulu lagi.
Dan itu membuat perasaan Alice tidak nyaman dan merasa kehilangan sosok yang dekat dengannya.
Tentang rumitnya cinta kepada sahabat sendiri memang benar adanya.
Duduk sambil memegang secangkir teh hangat sambil memandang langit mendung.
Alice rasa sepertinya langit tau keadaan hatinya saat ini.
Saat Alice sedang melamun Alvaro masuk ke kamarnya dan menepuk bahu Alice.
"Kak kata mama ke bawah" ucap Alvaro.
"Kenapa gak ngetuk pintu dulu sih?" tanya Alice kesal.
"Dih tadi udah ngetok tapi gak di jawab" jawab Alvaro sambil pergi dari kamar Alice.
Setelah Alvaro keluar Alice meletakkan cangkir tehnya dan segera turun menghampiri Diana.
"Ada apa ma?" tanya Alice.
"Ini tolong kamu kasih ke mamanya Darren soalnya mama gak bisa karna ada reuni sama temen mama oke?" ucap Diana sambil menyiapkan kue buatannya.
"Kan mama lewat rumah Darren kenapa gak sekalian aja?" tanya Alice.
"Gak bisa sayang mama udah telat" jawab Diana yang sedang siap-siap.
"Kan ada bang ian" ucap Alice.
Adrian yang sedang bermain handphone di sofa langsung menoleh ke arah Alice.
"Gak mau ah ogah lagi mager ini, lagian kenapa gak lo aja sih dek?" ucap Adrian.
"Ih najis punya abang mageran" ucap Alice kesal.
"Alice gak boleh gitu, terus kamu juga Adrian bentar lagi kan mau ujian bukannya belajar malah main terus" omel Diana.
Sementara Adrian hanya nyengir mendengar omelan Diana.
"Emang kenapa sih? Kamu lagi marahan sama Darren?" tanya Diana.
"Ng-ngga ma tapi males aja" jawab Alice.
"Gak boleh gitu, kalo ada masalah selesain baik-baik kalian kan udah dewasa, terus mama perhatiin belakangan hari ini Darren jarang ke rumah pasti ada masalah, dari dulu juga kaya gitu" ucap Diana.
"Nah bener tuh, dengerin kata mama" ucap Adrian sambil fokus kepada handphonenya.
"Ck ya udah mana sini" ucap Alice lesu.
"Nih, jangan lupa selesain masalah kamu sama Darren oke? Mama berangkat dulu temen mama udah ada di depan" ucap Diana sambil memberikan kotak kue.
"Heem hati-hati" ucap Alice.
Saat Diana pergi Alice menghela nafas pelan lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil jaket.
"Bilangin si Darren kapan kesini lagi gue bosen gak ada temen main gitu" ucap Adrian.
"Bentar lagi mau ujian bukannya belajar malah main gak mikir emang" ucap Alice sambil memakai jaketnya.
Setelah itu Alice mengambil kotak kuenya dan pergi meninggalkan Adrian yang melongo.
"Bisa sama gitu ya ngomongnya sama mama tapi bedanya ini lebih pedes" gumam Adrian.
Disisi lain Alice sedang berjalan menyusuri komplek perumahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess
Teen FictionHighest Rank #1 in Feels (10072020) #1 in Iceprincess (08022023) #6 in coldgirl (24072020) #23 in Icegirl (05072020) Cerita ini akan di remake, stay tune ya<3 Terima kasih udah mendukung dan membaca karya author, sayang kalian banyak-banyak😚 NOTE :...