Setelah mendapat ceramah dari Pak Reza selaku guru BK, Sean dan Darren di hukum membersihkan toilet.
"Yang bener bersihinnya" ucap Pak Reza yang sedang memantau.
"Iya pak" jawab Sean dan Darren.
"Kalian ini, waktunya pulang malah berantem gara-gara kalian saya jadi telat pulang" omel Pak Reza.
Sementara Sean dan Darren fokus membersihkan toilet tanpa mendengarkan omelan Pak Reza.
"Cepetan bersihin toiletnya, saya mau pulang" ucap Pak Reza yang daritadi terus menyuruh Sean dan Darren mempercepat kerjaan mereka.
"Pulang aja pak ngapain juga temenin kita" ucap Sean.
"Ehh kalo saya pulang kalian pasti gak bersihin toiletnya" ucap Pak Reza.
"Bapak kok suudzon sih, gak baik pak" ucap Darren.
"Bukan suudzon tapi pasti kaya gitu, udah cepetan jangan banyak ngomong" ucap Pak Reza.
Sean dan Darren mendengus kesal sambil membersihkan toilet.
Alice gimana ya? -Batin Darren
Apa Alice baik-baik aja? -Batin Sean
Di tempat lain Alice, Jane dan Sesil sedang berada di cafe dekat mall untuk membahas konsep kelompok mereka.
"Eng Al gue mau nanya boleh?" tanya Jane.
"Hm" jawab Alice sambil membereskan buku.
"Muka lo kenapa lebam kaya gitu?" tanya Jane.
"Tadi pas Alice dateng Sesil juga mau nanya tapi ragu takut Alice gak suka" ucap Sesil.
"Bukan apa-apa, udah beres kan? Kalo gitu gue duluan" jawab Alice sambil pergi meninggalkan mereka.
Sementara Jane dan Sesil saling bertatapan lalu mengangkat bahu.
Alice melajukan mobilnya menuju perusahaan cabangnya.
Setelah 20 menit Alice sampai, ia langsung turun dan bergegas masuk.
Saat melihat Alice semua karyawan yang sedang berkerja disana langsung berdiri dan menunduk hormat.
"Sorry lama tadi ada kerja kelompok" ucap Alice sambil melempar tasnya ke sofa lalu duduk di kursi kebesarannya.
"Santai aja, itu dokumen disebelah laptop tinggal ditanda tangan" ucap Jenny.
Saat Alice sibuk dengan pekerjaannya, Jenny melihat pipi Alice yang lebam.
"Itu kenapa? Pipi?" tanya Jenny sambil menunjuk pipi Alice.
"Kena tonjok" jawab Alice.
"Lah kok bisa?" tanya Jenny.
"Salah sasaran" jawab Alice.
"Pfft kok bisa?" tanya Jenny sambil menahan ketawanya.
"Kok bisa? Kok bisa? Keluar sana jangan ganggu" ucap Alice sambil meniru Jenny dengan ketus.
"Hahaha siap bos kecil, kalo butuh apa-apa panggil kakak aja oke?" ucap Jenny sambil melangkah pergi meninggalkan ruangan Alice.
Alice hanya mendengus lalu melanjutkan pekerjaannya.
Setelah beberapa jam berkutat di ruangannya, Alice meregangkan badannya.
Saat Alice melihat handphone ada banyak sekali notif terutama dari Sean.
Alice membuka room chat dengan Sean, ia melihat ada 160 pesan masuk dan 10 panggilan tak terjawab.
Banyak sekali kata maaf yang Alice lihat dan beberapa kata menyesal berulangkali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess
Ficção AdolescenteHighest Rank #1 in Feels (10072020) #1 in Iceprincess (08022023) #6 in coldgirl (24072020) #23 in Icegirl (05072020) Cerita ini akan di remake, stay tune ya<3 Terima kasih udah mendukung dan membaca karya author, sayang kalian banyak-banyak😚 NOTE :...