31

428 18 2
                                    

Waktu berjalan sangat cepat, hari yang ditunggu-tunggu oleh para murid sudah tiba.

Sebuah mobil berhenti di parkiran sekolah dan menampilkan sosok Alice yang baru turun dari mobil tersebut.

"Dek hati-hati!" teriak Adrian dari dalam mobil.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh kak" teriak Alvino juga.

"Heh bocil! Orang mau pergi kemah bukan pergi wisata pake minta oleh-oleh segala" omel Adrian kepada Alvino yang ikut mengantar Alice.

"Gak usah ngegas kali! Ya siapa tau kan ada souvenir gitu disana" ucap Alvino.

Sementara Alice hanya menghela nafas terus berjalan tanpa mempedulikan Adrian dan Alvino yang masih berdebat.

Di saat yang sama Darren mengikuti Alice dari belakang dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Lusa kemarin Alice bertanya lagi kepada Harry tentang kemah yang akan ia ikuti.

Harry hanya menjawab "Terserah" dan itu Alice anggap iya.

Setelah kejadian itu Harry berubah, jika perubahan yang kalian kira adalah Harry menjadi baik dan lebih perhatian .. kalian salah dan sedikit benar.

Harry memang tidak mengekang Alice dan Adrian seperti dulu lagi, tapi Harry menjadi seperti tidak peduli.

"Alice" panggil Darren.

Alice menghentikan langkahnya ketika mendengar ada seseorang yang memanggilnya.

Darren berlari kecil menghampiri Alice yang menunggunya.

"Bareng" ucap Darren sambil tersenyum.

"Hm" ucap Alice sambil tersenyum tipis.

Mereka berjalan menuju lapangan tempat berkumpul para murid untuk melakukan absensi.

Alice melihat teman-temannya sedang berkumpul dengan Sean dkk dengan perlahan ia menghampiri mereka.

"Pagi Al" sapa Sean sambil mengusap rambut Alice.

"Pagi" jawab Alice sambil tersenyum.

Darren kebingungan saat melihat perubahan dari sikap Alice kepada Sean.

Alice terlihat lebih terbuka dan lebih ramah kepada Sean.

Darren benci itu, baginya Alice hanya boleh tersenyum dan menunjukan sifat asli Alice yang ramah kepadanya.

Saat melihat Darren, ekspresi wajah Sean berubah begitu pula dengan Darren.

"Hai" sapa Sean dengan wajah datarnya.

"Hm" jawab Darren.

"Hai Al" sapa yang lainnya.

"Hai" sapa Alice.

"Hai Darren" sapa Rachel sambil tersenyum.

"Hai chel" sapa Darren dengan senyum tipisnya.

"Oh gue lupa, ini jaket lo makasih" ucap Rachel sambil memberikan jaket Darren.

"Iya sama-sama" jawab Darren.

Dan lihat, bahkan Alice sama sekali tidak melihat ke arahnya.

Alice hanya fokus mengobrol dan bercanda dengan Sean.

Tapi bukan Darren namanya yang hanya diam tanpa memikirkan suatu rencana.

Tunggu aja Sean -Batin Darren

Mereka mengobrol seperti biasa, saat ini Alice lebih santai saat bersama Sean.

Alice memang berniat mencoba untuk membuka hatinya untuk Sean.

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang