29

372 23 4
                                    

Saat ini Alice sedang berdiri di depan ruang kerja Harry.

Lusa nanti Alice akan berangkat kemah dan ia belum meminta izin kepada Harry.

Ia menghela nafas beberapa kali sebelum mengetuknya.

Tok tok tok

Alice menunggu jawaban Harry dari dalam.

"Masuk" ucap Harry.

Setelah mendengar jawaban Harry, dengan ragu Alice membuka pintu dan menghampiri Harry yang sedang bekerja.

"Ada apa?" tanya Harry tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Alice terlihat ragu untuk membicarakan tentang acara kemah sekolahnya.

"Lusa ada acara kemah-"

"Gak usah ikut" potong Harry.

"Tapi pa acaranya bukan main aja ada tugas praktik juga, kalo Alice gak ikut-"

"Kalo papa bilang gak usah ya gak usah" ucap Harry sambil menatap Alice.

"Papa kenapa sih gak pernah mau ngedengerin penjelasan Alice sampai beres? Susah ya dengerin orang ngomong sampai beres? Papa egois!" ucap Alice menaikkan satu oktaf suaranya.

BRAK

Harry menggebrak meja kerjanya lalu menghampiri Alice.

"Bilang apa tadi?" tanya Harry.

"Papa ego-" jawab Alice.

PLAK

Satu tamparan melayang mengenai pipi Alice.

"Bilang apa?" tanya Harry

Alice menatap Harry tanpa ekspresi.

"Papa-"

PLAK

Kali ini tamparan Harry sangat kuat sampai membuat Alice tersungkur ke lantai.

Harry berjongkok di hadapan Alice.

"Kamu udah berani ngelawan papa?" tanya Harry.

Bukannya menjawab pertanyaan Harry, Alice memegang dadanya yang sesak.

"Alice?" panggil Harry.

Harry yang melihat itu panik dan menarik tubuh Alice ke dalam pelukannya.

Nafas Alice tersengal-sengal membuat Harry semakin panik.

"Alice kamu kenapa?" tanya Harry panik.

Beberapa saat kemudian nafas Alice mulai teratur.

"Alice?" panggil Harry.

Sementara yang dipanggil hanya tertawa dan itu membuat Harry kebingungan.

"Ahahahaha lucu sekali pak tua" ucap Alice sambil menepuk dada Harry.

Alice menyibakkan rambutnya yang menutupi wajahnya.

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang