34

217 10 0
                                    


Alice yang melihatnya hanya menunjukkan ekspresi terkejut.

"Dari mana sih? Yang lain pada  khawatir nyariin lo" ucap Alice sambil menepis tangan Sean.

Sean menatap Alice dengan tatapan yang sulit diartikan lalu tersenyum.

"Lo khawatir?" tanya Sean.

"N-ngga" jawab Alice sambil membelakangi Sean.

"Terus? Ngapain lo disini?" tanya Sean lagi.

Alice merasakan ada yang memainkan rambutnya.

Saat Alice akan beranjak pergi Sean menahannya lalu memeluk Alice dari belakang.

Sean menenggelamkan kepalanya di bahu Alice.

"L-lo ngapain?" tanya Alice.

"Shh .. diem dulu gue cape" jawab Sean.

Beberapa menit berlalu, Alice perlahan melepas pelukan Sean lalu beranjak pergi.

Sean bangun dan berjalan mendekati Alice.

Ia menggenggam tangan Alice lalu memberikan sesuatu.

Alice terkejut saat menerimanya.

"Gue tadi beli ini dulu, di tenda uks gak ada" ucap Sean.

"Ini .. lotion anti serangga?" tanya Alice.

Sean hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Alice.

"Tadi gue pergi keluar kawasan kemah" ucap Sean sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sean pasti bercanda, mana mungkin dia pergi jauh ke luar tanpa izin untuk membeli lotion anti serangga, hanya untuk Alice?

"Ohh .. makasih" ucap Alice pelan.

"Hah? Lo bilang apa gak denger gue" ucap Sean sambil menahan senyumnya.

Sifat jahilnya Sean kambuh lagi, ia berpura-pura tidak mendengar.

Alice menghela nafas kasar lalu memukul bahu Sean.

"Aduh lo kok-"

"MAKASIH" ucap Alice dengan kencang lalu membelakangi Sean.

Saat ini Alice berusaha mati-matian menahan rasa gengsinya untuk berterima kasih kepada Sean.

"Sama-sama tapi-"

"Diem, jangan deket-deket gue" ucap Alice memotong ucapan Sean.

"Kenapa?" tanya Sean.

"Kita balik ke tenda yang lain pasti nungguin, lo duluan dan jangan liat ke belakang" jelas Alice menghiraukan pertanyaan Sean.

Karna tidak mau membuang waktu Sean berjalan lebih dulu walaupun ia masih merasa bingung dengan sikap Alice.

Setelah Sean berjalan sedikit lebih jauh Alice mengikutinya dari belakang.

Alice langsung memakai tudung jaket Sean untuk menutupi wajahnya yang memerah karna malu.

"Dasar orang gila" gumam Alice.

***

"Hey itu Sean sama Alice" ucap Vanessa sambil menunjuk ke arah Alice dan Sean yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Sean!" panggil Aldric.

"Lo kemana aja sih? Pak Reza nyariin lo yang gak balik-balik dari wc" tanya Ryan.

"Eng .. gue-"

"SEAN!" panggil pak Reza dengan suara lantang.

"Aduh mati gue" gumam Sean.

Pak Reza berjalan mendekat dengan raut wajah yang memerah karna marah.

Sean yang melihatnya hanya menghela nafas dan menggaruk leher belakangnya canggung.

"Kemana aja kamu hah?!" tanya pak Reza.

"Itu pak saya .. keluar buat beli-"

"Beli apa? Rokok?" tanya pak Reza memotong ucapan Sean.

"B-bukan pak tapi saya-"

"Tapi apa? Kamu pasti-"

"Permisi pak harusnya bapak dengerin dulu penjelasannya Sean, kok bapak nuduh Sean yang aneh-aneh?" tanya Alice memotong pembicaraan pak Reza.

"Maksud kamu apa?" tanya pak Reza.

"Sean beli ini buat saya, karna di tenda uks gak ada jadi dia pergi keluar" jelas Alice sambil memperlihatkan lotion anti serangganya.

"Tapi kenapa dia gak izin dulu sama saya atau pembina yang lain?" tanya Pak Reza.

"Kalo soal itu saya minta maaf pak karna saya buru-buru" jawab Sean.

Pak Reza menghela nafas kasar sambil mengusap kepalanya.

"Yaudah kalo gitu jangan diulangi lagi, kalian tanggung jawab saya jika terjadi sesuatu saya yang disalahkan, mengerti?" jelas Pak Reza.

"Iya pak" jawab mereka bersamaan.

"Sekali lagi saya minta maaf" ucap Sean.

Pak Reza hanya berdehem lalu pergi meninggalkan mereka.

"Jangan kaya gitu lagi bro kita khawatir" ucap Aldric sambil menepuk pundak Sean.

"Iya sorry" ucap Sean.

"Yaudah kalo gitu kita ke balik dulu ke tenda" ucap Vanessa.

"Kita duluan ya" ucap Layla sambil menggandeng tangan Alice.

"Iya hati-hati di jalan kalo ada yang genit bilang sama aku ya" ucap Ryan sambil melambaikan tangannya.

"Najis si Ryan aku-kamu" ucap Deon.

"Iri? Bilang bos hahay" balas Ryan sambil tertawa lalu berlari menjauh.

"Ryan bangsat!" ucap Deon sambil mengejar Ryan.

Aldric dan Sean yang melihat kelakuan kedua temannya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Gue duluan" ucap Alice lalu berjalan menjauh dengan temannya.

Sean hanya tersenyum menanggapi Alice lalu melambaikan tangannya.

"Mending kita juga balik ke tenda" ajak Aldric kepada Sean.

"Ayo" ucap Sean.

.

.

.

.

.

Holaa~

Maaf menunggu lama wkwk

Butuh waktu buat aku bangkit dari kegagalan hehe🙂

Mau baca cerpen yang gagal ga?

Komen yaa😂

Anyways hope y'all love it!!

See You Next Time!!

[Rabu, 10 Maret 2021]

Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang