"Sooji Shi?
Aku baru saja akan menemui mu?"
Ucap He-Ran.Sooji hanya tersenyum saat He-Ran membawanya dari sana.
"Kenapa kau berjalan-jalan keluar? Aku tau besok hari pernikahan mu dan kau ingin semuanya sempurna, tapi tetap saja kau baru saja melahirkan. Kau harus menjaga kondisi mu untuk mu besok".
Ucap He-Ran sudah seperti ibunya saat mengomelinya."Bagaimana gaun mu? Apa ada yang harus diperbaiki?"
Ucap He-Ran."Apakah sudah seperti yang kau inginkan?"
Ucap He-Ran lagi.Sooji hanya bisa mengangguk tak manjawab banyak.
"Syukurlah, semua persiapan juga hampir siap. Kau hanya tinggal menunggu hari esok saja"
Ucap He-Ran sambil tersenyum lebar."Gomawo"
Ucap Sooji."Sama-sama"
Ucap He-Ran.He-Ran yang awalnya banyak bicara tiba-tiba terdiam membisu di hadapan Sooji.
"Kau benar-benar tidak akan hadir besok?"
Ucap Sooji.He-Ran menggeleng.
"Kehadiran ku tidak di perlukan lagi besok"
Ucap He-Ran."Karna besok hari baru untuk kau dan Gook do dimulai bersama putra kecil kalian".
Ucap He-Ran."Kau benar... Besok adalah hari baru bagiku dan Gook do"
Ucap Sooji."Sooji, aku ingin kau berjanji".
Ucap He-Ran."Apa?"
Ucap Sooji."Kau mencintai Gook do kan?"
Ucap He-Ran.Sooji sempat diam beberapa saat seperti membayangkan sesuatu lalu berucap.
"Sangat"
Ucapnya."Kau harus berjanji, untuk membuat nya bahagia"
Ucap He-Ran.Sooji mengangguk dengan yakin.
"Kau harus berjanji akan selalu bersamanya"
Ucap He-Ran.Sooji mengangguk yakin.
"Tanpa kau pinta pun aku akan melakukannya".
Ucap Sooji."Bagiku Gook do ku itu segalanya".
Ucap Sooji.Perih memang relung terdalam He-Ran. Tapi dia sudah bertekad. Dia tak mungkin setega itu mengambil Ayah dari anaknya yang baru saja lahir beberapa hari yang lalu.
Tidak penting siapa sekarang yang akan bersanding bersama Jimin. Yang paling penting saat ini kebahagiaan namja itu.***
Drrttt...drrrt...
Ponsel berdering di kediaman Nyonya Park.
"Yeoboseyo?"
Kali ini takdir membawa hingga yang menjawab panggilan ini adalah orang yang benar-benar ingin mengetahui keberadaan putra nya.Ibu Jimin.
"Bibi..."
Ucap suara di seberang sana."He-Ran itu kah kau?"
Ucap Ibu Jimin khawatir karena He-Ran sudah tak bisa dia hubungi beberapa waktu belakangan ini."Nde.."
Ucap He-Ran."Bibi berusaha menelponnya mu beberapa kali tapi nomor mu selalu saja tidak aktif. Bibi khawatir, kau baik-baik saja kan di sana?"
Ucap Ibu Jimin yang mengetahui dimana He-Ran saat ini."Nde..
Gwenchana"
Ucap He-Ran pelan."Bi, bisakah kau datang ke sini besok?"
Ucap He-Ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)
FanfictionAku yang bodoh, selama ini tak pernah menganggap mu. Aku yang bodoh selalu menepis perasaan mu, tapi aku sendiri tak bisa mengabaikan mu. Tapi, aku sadar sekarang walau terlambat. Bisakah kau tetap disini karna aku masih ingin bersama mu lebih lama...