BISWY:30

3.8K 363 24
                                    

Ting.. tong'

"Minhoo? Apa He-Ran sudah ketemu?"
Ucap Sandy sesaat membuka pintu dan menemukan Minhoo dan Jungkook di sana.

Tak lama Semua orang keluar.

"Mana He-Ran cucu ku?"
Ucap Nenek langsung kepada Minhoo. Sementara Minhoo malah melihat kearah Jungkook.

"Jungkook-ah kemana adik ku?"
Ucap Seok Jin.

***

Jimin mengemudi dengan tidak sabar. Ia sangat khawatir dengan keadaan He-Ran. Ia merasa ingin cepat-cepat melihat wajah He-Ran dan memastikan bahwa ucapan Jungkook tidak benar dan gadis itu masih baik-baik saja.

***

"He-Ran sedang bersama Ayah ku di rumah sakit".
Ucap Jungkook.

"Apa maksudnya?"
Ucap Nenek.

"He-Ran mendapat serangan jantung mendadak karna penyakit jantung kronis yang kambuh".
Ucap Jungkook. Kata-kata namja ini bagai petir yang menyambar malam itu.

Nenek bahkan sampai ingin pingsan mendengarnya.

"Jangan main-main Jungkook ini sungguh tidak lucu".
Ucap Sandy.

"He-Ran merahasiakan semua ini agar kalian tidak khawatir dan sekarang dia sedang di rumah sakit menunggu donor untuknya karna kondisi ini sudah sejak setahun lalu dan kali ini sudah batasnya dia menunggu".
Ucap Jungkook.

Perkataan Jungkook membuat kaki Nenek melemas. Sandy, Hana dan Sandy menangis mendengarnya.

"Kita harus ke sana sekarang"
Ucap Seok Jin.

***

"Tuan muda Park?"
Ucap Tuan Min saat dari jauh melihat Jimin memasuki lobi rumah sakit.

"Tuan Min, He-Ran eodiso?"
Ucap Jimin, dia terengah-engah dengan wajah panik.

"Dia baru saja menjalani operasi. Operasinya berhasil tapi dia belum melewati masa kritis nya".
Ucap Tuan Min.

Jimin merasa hancur mendengar kenyataan jika He-Ran kritis. Ia melihat gadis itu dari jendela kaca ruang IGD itu, nampak He-Ran terbaring lemah di ranjang dengan banyak selang terhubung kepadanya agar gadis itu tetap hidup.

"Apa yang terjadi padanya? Anda yang membawanya ke sini?"
Ucap Jimin.

"Nde, kami bertemu di swalayan tak jauh dari rumahnya dan saat aku akan mengembalikan dompetnya yang tertinggal aku menemukannya pingsan di jalan".
Ucap Tuan Min.

"Apa anda sudah tahu penyakit nona He-Ran?"
Ucap Tuan Min.

"Aku baru saja mengetahuinya".
Ucap Jimin.

"Sepertinya anda sangat berarti bagi He-Ran. Aku sudah mengenal gadis ini sejak ia bayi. Dia tak akan pernah mau melihat orang yang ia sayangi bersedih. Bahkan di kata-kata terakhir nya sebelum pingsan adalah dia melarang ku memberitahu siapapun".
Ucap Tuan Min.

"Tapi kenapa He-Ran selalu saja diam? Dia menahan semua itu sendirian. Dia hanyalah seorang gadis".
Jimin memukul mukul tembok frustasi.

"Kenapa aku juga tidak tahu? Aku bodoh! Aku selalu bilang akan menjaganya tapi sebenarnya aku tak tahu apapun tentang penyakitnya".
Jimin terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Park Jimin dimana He-Ran?"
Nenek dan yang lainnya baru saja tiba.

"Dia ada di dalam"
Ucap Tuan Min.

Nenek dan yang lain lantas melihat kearah jendela kaca itu.

Tangis pecah disaat yang bersamaan. Tak ada yang tak mengeluarkan air mata. Seok Jin, Jimin dan Jungkook pun menangis walau mereka sebenarnya adalah sosok yang kuat dan tegar.

But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang