"He-Ran, gwencahana?"
Ucap Hyera kahwatir melihat wajah He-Ran yang pucat pasi.Hari ini dia memutuskan kembali bersekolah. Ia keluar dari rumah sakit meski tak diperbolehkan Dr Jeon.
"He-Ran kondisi mu ini sudah sangat serius. Kau tak bisa meninggalkan rumah sakit saat ini"
Ucap Dr Jeon."Tapi, Dr Jeon aku hanya izin kepada bibi ku selama seminggu. Dia akan curiga jika aku belum kembali"
Ucap He-Ran yang bahkan masih duduk di ranjang rumah sakit dan dengan beberapa kantung Infus tergantung."Kondisi mu tak stabil. Jantung mu bisa kambuh kapan saja He-Ran".
Ucap Dr Jeon."Aku sudah pernah di operasi sebelum ini aku sungguh tidak apa-apa. Aku pasti hanya stress saja"
Ucap He-Ran."Operasi mu itu hanyalah sebagian kecil. Hanya meminimalisir masalah yang ada pada jantung mu. Yang kita butuhkan adalah operasi transplantasi He-Ran".
Ucap Dr Jeon."Dr Jeon ku mohon, sebentar lagi juga akan ada ujian yang aku tak bisa melewatkannya"
Ucap He-Ran."Dr, kita sudah bahas ini sebelumnya. Kau juga sudah menandatangani surat perjanjian itu. Di surat itu semua keputusan yang ku ambil tidak menjadi tanggung jawab mu. Aku hanya tak ingin keluarga ku khawatir. Ku mohon".
Ucap He-Ran."Harus bagaimana lagi aku menahan mu.
Tapi, jika kau merasa ada masalah pada jantung mu kau harus segera kembali ke rumah sakit, meski itu di Busan sekalipun".
Ucap Dr Jeon."Baiklah"
Ucap He-Ran."Tentu, Gwencahana"
Ucap He-Ran.Gadis itu berdiri. Mengumpulkan semua pekerjaan rumah seisi kelas untuk di antar ke meja bibi nya Mrs. Chaeyoung.
"Ya! Kau kenapa?".
Jungkook menahan He-Ran saat gadis itu hendak mengambil bukunya."Nde?"
Ucap He-Ran."Kau terlihat pucat, apa kau sakit?"
Ucap Jungkook."Ani. Aku hanya memang belum sarapan saja pagi tadi jadi aku lemas".
Ucap He-Ran."Baiklah, Jungkook-ah bisakah kau antar gadis ini ke kantin dan pastikan ia makan dan aku yang akan mengantar tugas-tugas ini ke meja Mrs. Chaeyoung?"
Ucap Jimin yang tiba-tiba saja merebut semua buku yang telah di kumpulan He-Ran."Ya! Jimin, itu tanggung jawab ku"
Protes He-Ran.Jimin menggeleng. Sambil mengangkat buku itu tinggi-tinggi hingga He-Ran tak bisa mencapainya.
"Tanggung jawab mu sekarang hanya lah mengisi perut mu. Jika aku masih melihat mu pucat dan kelaparan seperti ini, akan ku seret kau ke rumah sakit saat itu juga".
Ucap Jimin."Tapi-
Yasudah baiklah"
Ucap He-Ran menyerah.Jimin hanya tersenyum, lalu mengusap kepala He-Ran sekilas.
Jungkook hanya diam saja sambil berusaha tersenyum melihat keduanya.
"Baiklah aku pergi sekarang"
Ucap Jimin.He-Ran hanya melihat Jimin pergi bahkan sampai Jimin tak nampak lagi setelah melewati pintu kelas.
Dia hanya termenung.
"akan ku seret kau ke rumah sakit saat itu juga"
"Entah kenapa mendengar nama tempat itu saja aku langsung gugup Jimin".
Batin He-Ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)
FanfictionAku yang bodoh, selama ini tak pernah menganggap mu. Aku yang bodoh selalu menepis perasaan mu, tapi aku sendiri tak bisa mengabaikan mu. Tapi, aku sadar sekarang walau terlambat. Bisakah kau tetap disini karna aku masih ingin bersama mu lebih lama...