BISWY:5

5.6K 467 3
                                    

Sesampainya dirumah Jimin...

Motor sport itu tepat berhenti didepan rumah megah nan mewah kediaman keluarga Park itu..

"Sudah sampai. Cepat turun"
Ucap Jimin kepada gadis yang tengah erat memeluknya dari belakang ini. He-Ran bukan modus melainkan ia takut karna belum terbiasa menaiki motor.

"Eoh?
Sudah sampai?"
Ucapnya sambil celingak-celinguk kiri dan kanan melihat sekitar.
Kemudian, sesuai kata-kata Jimin ia pun turun.

Namun, tak lama kemudian datang seorang lelaki parubaya yang mengenakan setelan rapi ala staf-staf di rumah Jimin. Tapi, He-Ran merasa tak asing..

"Ah tuan Min.. Bisa tolong masukkan motor ku kebagasi?"
Ucap Jimin sopan

Sedang He-Ran hanya diam saja sedari tadi sambil pandangannya mengikuti lelaki itu membawa masuk motor sport Jimin.

"Kau akan terus diam disini atau mau masuk?"
Ucap Jimin mengagetkan He-Ran dari kegiatannya.

"Dia-?"
Gumam He-Ran

Jimin melihat kearah mana pandangan gadis ini.

"Dia tuan Min, Dia staff kepercayaan ayahku untuk urusan rumah ini. Dan..
Dia ayahnya Hyera"
Ucap Jimin

Pandangan He-Ran langsung terarah kearah Jimin lagi mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan namja ini.

Jimin hanya mengernyit bingung akan sikap He-Ran. Tak mau berlama-lama langsung saja ia menyeret tangan He-Ran memasuki rumahnya.

"Ibuku sedang tidak sehat belakangan ini karna tensinya naik. Dia ada dikamar"
Ucap Jimin singkat kepada He-Ran dimana mereka sudah tepat berada didepan pintu kamar nyonya Park.

He-Ran hanya mengangguk-angguk.

"Kenapa kau tak masuk?"
Kata Jimin

"Kau masih memegang tangan ku"
Ucap He-Ran

"Eoh?!
Maaf"
Ucap Jimin dan langsung melepas tangan He-Ran dari genggamannya

"Aniyo, gwenchana. Aku senang malahan"
Ucap He-Ran dengan gaya malu-malunya

"Isshh Jinjja.."
Ucap Jimin kesal sambil geleng-geleng kepala

"Yasudah masuk sana. Ingat, jangan buat keributan ibuku sedang sakit. Aku mau kekamarku dulu"
Ucap Jimin lagi

"Hmm"
Ucap He-Ran

Kreek'

"Bibi..."
Panggil He-Ran riang sesaat ia memasuki ruangan yang merupakan kamar orang tua Jimin itu. Namun senyumnya sedikit pudar melihat dengan siapa Ibu Jimin itu sekarang. Ibu Jimin kini sedang memakan makanannya dengan disuapi oleh seseorang yang sangat tak asing dan langsung membuat emosinya seketika naik ke ubun-ubun...
Hyera.

Namun, karna ia sadar dimana ia sekarang ia berusaha menahan emosinya itu.

"Omo! He-Ran"
Ucap Ibu Jimin senang melihat gadis yang sudah ia rindukan dan sudah ia anggap anak kandungnya ini berada dihadapannya. Ia merentangkan tangan untuk memeluk gadis itu walau masih dari atas ranjangnya.

He-Ran pun menyambut pelukan dari ibu Jimin itu dengan senang hati, dan ia tak lupa memberikan tatapan sinisnya kearah Hyera yang bahkan tak berani menatapnya.

"Kau sudah kembali sayang..
Wah bibi sangat merindukan mu"
Ucap Ibu Jimin sambil mengelus sayang kepala He-Ran

"Aku juga sangat merindukan mu Bibi.
Tapi, aku sedih kata Jimin tensi Bibi naik lagi. Bibi harus lebih menjaga kesehatan bibi lagi"
Omel He-Ran protektif

But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang