***
"Ya! Jungkook mau kemana kau!?"
Ucap laki-laki paruh baya yang baru tiba dikediamannya setelah menghabiskan waktu seharian kerjanya dirumah sakit. Lalu, mendapati sang anak tunggalnya Jeon Jungkook yang sudah lengkap dengan pakaiannya yang entah harus disebut apa. Celana robek dibagian lutut pakaian serba hitam rambut yang acak-acakan dengan menenteng jaket hitam kesayangannya.Sudah bisa ditebak anaknya itu akan pergi untuk balapan liar bersama teman-temannya seperti biasa dan akan berakhir dikantor polisi karna tertangkap sedang melakukan aktivitas berbahayanya itu.
Jungkook tak menggubris pertanyaan orang yang biasa disebut nya 'Appa' itu, ia malah hanya melewati orang tuanya. Namun, pergerakannya terhenti saat bahunya langsung ditahan sang ayah.
"Berhenti lah membuat Appa repot nak. Hampir setiap malam kau berkelakuan seperti ini dan Appa harus berakhir dengan menjemputmu dikantor polisi. Bahkan, sekolahmu sudah memberikan surat pada Appa untuk memindahkan sekolahmu karna mereka sudah tak sanggup akan kelakuan mu"
Ucap Laki-laki paruh baya ini kepada anaknya"Jika Appa tak mau repot karna aku, kirim saja aku ketempat yang jauh dari mu. Jadi, Appa tak perlu repot-repot mengurusi aku. Toh, jika aku disini pun Appa tak pernah ada waktu bersama ku. Appa selalu sibuk dirumah sakit"
Ucap Jeon Jungkook penuh rasa kekesalan"Jungkook, profesi Appa sebagai seorang dokter menuntut Appa untuk selalu bersama pasien-pasien Appa. Nyawa mereka ada ditangan Appa nak"
Jelas sang Ayah"Apa nyawa mereka lebih penting dibanding nyawa Eomma huh? Sampai-sampai disaat-saat terakhir Eomma, Appa tak ada menemani nya"
Ucap Jungkook dengan penuh amarah dan langsung menyentak tangan sang Ayah dibahunya dan melenggang keluar dan langsung melajukan motor sport hitamnya itu kejalanan dengan kekesalan dan rasa amarah yang membuncah didadanya...***
"Tega sekali dia berkata begitu padaku.. "
Lirih He-Ran yang kini tengah berjalan seorang diri ditengah jalan yang sepi itu..Pikirannya kalang kabut sampai-sampai tak mendengar suara klakson yang menandakan ada objek lain yang mendekat kearahnya.
Tin..tin..tin..'
Dan yap, He-Ran masih enggan bergeming dari posisi dirinya yang berjalan ditengah jalan itu.Ciiitt!'
Bunyi Ban itu berdecit lumayan keras karna sang pengendara berusaha untuk mengerem setepat waktu mungkin agar tak menabrak gadis dihadapannya ini. Sedang, He-Ran yang sudah tersadar ini pun berbalik"Aaaaaaaaa.....!!!"
TeriaknyaPadahal motor sport hitam itu sudah berhasil berhenti dan tak mengenai dirinya se-inci pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)
Fiksi PenggemarAku yang bodoh, selama ini tak pernah menganggap mu. Aku yang bodoh selalu menepis perasaan mu, tapi aku sendiri tak bisa mengabaikan mu. Tapi, aku sadar sekarang walau terlambat. Bisakah kau tetap disini karna aku masih ingin bersama mu lebih lama...