Jimin sekarang bersama He-Ran, Hyera dan juga Jin. Mereka sedang berada di Apartement kecil sewaan Jin. Jin akhirnya memutuskan pindah dari rumah Jimin.
"Hyung, kau tak perlu pindah begini. Kau bisa tinggal di rumah ku selama kau mau. Orang tua ku pun sudah melarang mu kan?"
Ucap Jimin."Shireoyo. Jimin-ah, aku kan sudah berjanji aku akan berusaha hidup mandiri. Jika aku terus menumpang di rumah mu, nenek pasti akan tertawa melihat diriku. Dia pasti tidak menganggap ku serius".
Ucap Jin sambil mengeluarkan barang-barang nya dari koper serta menata beberapa perabotan."Ani, itu...-"
Ucap Hyera ingin menyambung, tapi di sela Jin."Mwo?"
Ucap He-Ran."Sebenarnya, itu juga karna orang tua ku. Jin Oppa bersikap begini juga untuk menunjukkan tekadnya pada mereka. Mian"
Ucap Hyera."Ya.. kenapa kau malah minta maaf? Itu bagus, Oppa ku ini sudah bertahun-tahun hidup bak pangeran. Sekali-kali dia juga harus mandiri, Ya! Oppa aku bangga padamu".
Ucap He-Ran."Aku akan kesepian tanpa mu Hyung"
Ucap Jimin dengan nada sedih."Ya! Jangan banyak berdrama. Kau pasti jauh lebih merana jika adikku yang berpisah dengan mu kan?"
Ucap Jin.Mendengar itu Hyera tertawa, Jimin pun tersenyum simpul sedang He-Ran...
Dia hanya terdiam, memikirkan ucapan kakaknya yang hampir menjadi kenyataan."Ya! Hyung, bisakah kau tak terus meledek kami?"
Ucap Jimin.Kedua namja itu lanjut menyusun beberapa perabot berat bersama-sama.
Drrttt...drrttt...
"Eoh? Dr Jeon?"
Gumam He-Ran pelan setelah melihat layar ponselnya.***
Di kediaman Dr Jeon...
"Hasil pemeriksaan mu sudah keluar. He-Ran kondisimu semakin memburuk belakangan ini. Kita harus melakukan beberapa operasi untuk membuat mu bertahan menjelang adanya pendonor untuk mu".
Ucap Dr Jeon kepada He-Ran yang membaca dengan teliti hasil check kesehatannya."Apa obat mu masih ada?"
Ucap Dr Jeon."Tinggal untuk dua hari lagi"
Ucap He-Ran."Baiklah, tunggu sebentar aku akan mengambil obat untuk mu lagi".
Ucap Dr Jeon."Jeon Jungkook kemana?"
Ucap He-Ran kepada Dr Jeon sebelum Dr Jeon pergi."Eoh, dia.. dia sedang keluar".
Ucap Dr Jeon.He-Ran hanya mengangguk.
Setelah cukup lama menunggu, Dr Jeon tak kunjung kembali. He-Ran merasa bosan dan memutuskan untuk melihat sekitarnya di ruang kerja Dr Jeon ini.
Ia tersenyum melihat bingkai berisi foto keluarga yang nampak bahagia itu. Ada Jungkook, Dr Jeon, dan seorang wanita yang pastinya ibu dari Jungkook."Ya! Keyopta... Jungkook-ah, di sini kau tersenyum lebar. Kenapa sekarang kau nampak berbeda? Dan kenapa hubungan kau dan Appa mu seperti ini?"
Ucap He-Ran.Tiba-tiba angin kencang membuat jendela terbuka. Angin masuk dan menjatuhkan kertas-kertas yang awalnya tersimpan rapi di sebuah rak.
He-Ran mengambil kertas-kertas itu, lalu ia terkejut dengan isi dari kertas-kertas yang ia pegang.
"Omo!"
He-Ran terkejut dan menutup mulutnya seakan tak percaya akan apa yang dia baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want You "1st" Ver (COMPLETED-END)
Fiksi PenggemarAku yang bodoh, selama ini tak pernah menganggap mu. Aku yang bodoh selalu menepis perasaan mu, tapi aku sendiri tak bisa mengabaikan mu. Tapi, aku sadar sekarang walau terlambat. Bisakah kau tetap disini karna aku masih ingin bersama mu lebih lama...