Halo!💓
Happy reading!✨
---
Pemuda itu bukan Saga. Itu Kavin.
"Key?" Saga memanggil sambil berjalan mendekati Key yang masih membeku dengan album foto yang terbuka di pangkuannya.
Begitu Saga menghentikan langkahnya di dekat gadis itu dan menyadari apa yang membuat Key tidak menyahut ketika ia memanggil, jantungnya seakan-akan berhenti berdetak untuk sesaat.
Hening. Sebelum akhirnya Key tertarik keluar dari lamunannya. Gadis itu menelan salivanya saat menyadari Saga tengah menatap lembaran foto itu dengan tatapan tidak terbaca. Namun dengan jelas, Key bisa menemukan sebentuk luka di sorot matanya.
"Sa-Saga, aku..."
"Gue udah selesai kumpulin barang-barang yang bisa disumbangin. Ayo balik ke dalam." Berbanding terbalik dengan raut wajahnya, Saga justru berbicara dengan suara yang tenang, membuat Key semakin bingung harus melakukan apa.
Key baru akan menyimpan kembali menyimpan album foto itu ketika Saga bersuara lagi. Katanya, "Lo bisa bawa album itu ke dalam."
Key mendongak, ingin mengatakan sesuatu namun yang bisa ia lakukan hanyalah menganggukan kepalanya, kemudian keluar dari gudang bersama Saga. Gadis itu menunggu Saga mengunci pintu gudang kembali sebelum keduanya masuk ke dalam rumah dengan keheningan yang menyelimuti.
Key masih belum tahu harus mengatakan apa, hanya mengikuti Saga yang naik ke lantai atas tanpa mengatakan apa-apa. Sesaat kemudian, Saga menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap Key. Luka di raut wajahnya membuat Key merasa sangat menyesal harus menemukan album foto itu. "Gue sebenarnya mau cerita semuanya ke lo sekarang. But, i need to take my time. I'm sorry."
Key membasahi bibir bawahnya. "Nggak perlu minta maaf. Tenangin diri kamu dulu. Dan... Aku minta maaf."
Senyap sesaat. "Good night, Key."
Key tidak mampu lagi menjawab, hanya bisa menatap punggung Saga yang kemudian hilang di balik pintu kamarnya, lalu kembali menunduk, menatap pada album foto berwarna biru yang masih berada di tangannya.
Hari ini hari minggu. Dan seharian ini, Key dan Saga sama sekali tidak bertukar obrolan. Saat sarapan tadi, keduanya hanya diam, menyantap makanan masing-masing, membersihkan alat makan masing-masing, sebelum Saga akhirnya kembali ke kamarnya sedangkan Key masih terdiam di ruang makan tanpa tahu harus berkata atau melakukan apa.
Saga menjadi semakin merasa bersalah setiap kali ia mengingat bagaimana raut wajah menyesal Key semalam. Namun ia tidak bisa mengendalikan dirinya saat melihat Key telah menemukan album foto itu, terlebih lagi, sudah melihat apa yang selama ini ingin Saga hapus dari ingatannya.
Hingga sore ini, akhirnya Saga memutuskan untuk mengambil langkah terlebih dahulu. Cowok itu mengambil jaket dan kunci motornya, keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Key.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna [Completed]
Teen Fiction[BAHASA] an unfilled space or interval; a gap. *** Di suatu sore, ketika Saga baru saja tiba di rumah sepulangnya dari sekolah, ia dibuat bingung oleh kardus-kardus yang berada di ruang tamu rumahnya. Keterkejutan itu berlanjut saat Bunda muncul beb...