Halo!💓
Tolong dibaca ya bacotan aku di akhir chapter, jangan di skip!😊💞
Happy reading!✨
---
Ada beberapa dugaan di dalam kepala Key ketika Saga berkata kepadanya bahwa cowok itu akan menunjukan sesuatu kepada dirinya. Namun yang jelas, ruang lukis milik pemuda itu bukanlah salah satu dari dugaan-dugaan yang memenuhi kepalanya.
Namun disinilah mereka. Key berdiri beberapa langkah di belakang Saga yang berdiri memunggunginya seraya menatap pada lukisan-lukisan yang ada di setiap sisi ruangan. Untuk sesaat hanya ada hening, sebelum Saga memutuskan untuk melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam lagi.
Dan hal yang dilakukan Saga setelahnya membuat Key terpana di tempatnya. Cowok itu membuka satu per satu lukisan yang semula ditutupi oleh sebentang kain tipis berwarna putih, membuat Key pada akhirnya bisa melihat apa yang terlukis disana.
Semua lukisan yang sebelumnya ditutup itu adalah goresan kuas yang membentuk wajah seorang wanita muda yang cantik.
Mata Key meneliti lukisan tersebut satu per satu, tidak melewatkan barang satu lukisan pun. Gadis itu tampak sangat cantik di setiap lukisan, baik ketika ia sedang tersenyum, cemberut, tertawa, bahkan tanpa ekspresi sedikit pun. Senyumnya sangat indah, senyum yang mampu membuat setiap orang yang melihatnya mengangkat kedua sudut bibirnya tanda sadar.
Matanya jernih, seperti sepasang mata anak kecil yang belum benar-benar mengenal dunia. Terlihat sekali kalau Saga melukisnya dengan sangat hati-hati, seakan-akan cowok itu tidak ingin melewatkan satu detail pun tentang gadis ini.
Sebuah tanda tanya besar langsung muncul di benak Key sementara ia masih mengedarkan pandangannya untuk melihat semua lukisan yang ada; Siapa perempuan itu? Dugaan terbesarnya dan yang paling ia yakini adalah bahwa gadis itu adalah pacar Saga, mengingat Saga pernah bilang bahwa ia hanya melukis hal-hal yang disukai, sedangkan setahunya Saga tidak mempunyai adik atau kakak perempuan.
"Ini..."
"Namanya Freya. Freya Anandhita." Saga menjawab tanpa melepaskan pandangannya dari lukisan yang juga sedang ditatap Key. Lukisan dimana Freya sedang duduk sambil bertopang dagu menggunakan kedua tangannya. Gadis itu tampak cantik meskipun hanya di dalam lukisan.
Ini adalah langkah pertama yang diambil Saga. Setelah sekian lama ia tidak pernah lagi ingin menginjakkan kaki di ruangan ini, setelah sekian lama ia selalu menghindari segala hal yang berhubungan dengan masa lalunya, dan terutama, setelah sekian lama ia tidak lagi pernah melihat wajah gadis itu, Freya. Ia menyimpan rapat-rapat segala hal yang memuat potret wajah wanita itu—album, bingkai foto, dan juga semua lukisan-lukisannya.
Hingga pada detik ini, ia memutuskan untuk berhenti bersembunyi, berhenti berlari dan berhenti menghindar.
"Pacar kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna [Completed]
Fiksi Remaja[BAHASA] an unfilled space or interval; a gap. *** Di suatu sore, ketika Saga baru saja tiba di rumah sepulangnya dari sekolah, ia dibuat bingung oleh kardus-kardus yang berada di ruang tamu rumahnya. Keterkejutan itu berlanjut saat Bunda muncul beb...