Nggak nyangka dengan support kalian untuk cerita ini. Terima kasih banyak!💓
Happy reading!✨
---
Makan malam kali ini terasa cukup aneh untuk Saga. Pasalnya sudah bertahun-tahun Saga terbiasa untuk duduk sendirian setiap malam mengingat Bunda yang jarang berada di rumah pada jam makan malam.
Ia sudah terbiasa melewatkan jam makan malam sendirian di meja makan, bahkan terkadang sengaja melewatkan jam makan malam karena terlalu malas untuk duduk sendirian saja.
Namun sekarang, ada Bunda yang duduk di sisinya, dan juga seorang gadis asing yang Saga ketahui bernama Key duduk di hadapannya.
Bunda memasak berbagai jenis lauk hari ini. Untuk acara kecil-kecilan menyambut Key, katanya. Saga sendiri sama sekali tidak mempermasalahkannya, bahkan ia cukup senang mengingat sudah lama lidahnya tidak merasakan masakan Bunda.
Selama ini, karena selalu sendirian di rumah, Saga sendiri yang memasak makanannya. Itupun hampir selalu makanan instan yang ia temukan di kulkas. Selebihnya, jika terlalu malas untuk memasak, Saga lebih memilih untuk makan malam di luar.
Selesai makan malam, Bunda mengajak Saga dan Key untuk menonton televisi di ruang keluarga. Saga yang awalnya ingin kembali ke kamarnya di tahan oleh Bunda, alhasil pemuda itu hanya duduk diam dan menjadi pendengar pasif obrolan antara Bunda dan Key.
Pada akhirnya, Saga memutuskan untuk menonton film komedi yang kebetulan sedang tayang di televisi, sama sekali tak berencana untuk ikut bergabung dengan obrolan antara Bunda dan Key.
Bunda banyak mengobrol dengan Key, dan dari yang sesekali ditangkap oleh telinga Saga, mereka tengah mengobrol tentang ibu Key. Saga sadar, Bunda berusaha keras untuk membuat Key nyaman di rumah ini. Bahkan sore tadi, saat Saga membawa barang-barang Key ke dalam kamar baru gadis itu, Saga baru menyadari bahwa Bunda mengganti wallpaper dinding kamar dan membeli beberapa perabotan baru khas perempuan, semuanya untuk menyambut kedatangan Key di rumah.
"Oh iya, mulai besok kamu juga sudah bisa mulai sekolah di sekolah kamu yang baru," ucap Bunda, kemudian beralih menatap Saga. "Saga, karena sekolah lama Key terlalu jauh dari rumah kita, jadi Bunda memasukkan Key ke sekolah yang sama dengan kamu. Kamu bisa kan jagain Key?"
Kali ini, Saga tidak ingin memprotes apa-apa. Lagipula, ia sudah berjanji pada Bunda, dan Saga sama sekali tidak ingin mengingkarinya. Pemuda itu hanya mengangguk singkat yang artinya menyanggupi permintaan Bunda.
"Sekarang kalian berdua ke kamar masing-masing, udah malam," titah Bunda. Baik Saga dan Key tidak ada yang membantah. Saga mengecup pipi Bundanya singkat sebelum naik ke atas, dan Key mengekorinya dari belakang.
Begitu sampai di lantai atas, Key baru menyadari bahwa pintu yang berada di sebelah kamar barunya adalah pintu kamar Saga, yang artinya kamar mereka bersebelahan.
Tanpa berniat mengucapkan satu kata pun, Saga masuk ke dalam kamarnya begitu saja dan merapatkan pintu kembali, meninggalkan Key yang baru saja ingin mengucapkan sepenggal kata; selamat malam, Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna [Completed]
أدب المراهقين[BAHASA] an unfilled space or interval; a gap. *** Di suatu sore, ketika Saga baru saja tiba di rumah sepulangnya dari sekolah, ia dibuat bingung oleh kardus-kardus yang berada di ruang tamu rumahnya. Keterkejutan itu berlanjut saat Bunda muncul beb...