Hari terus berlalu, sampai akhirnya ujian semester ganjil sudah tinggal beberapa hari lagi. Aku sudah sibuk dengan belajar dan belajar agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Sekarang aku berada di dalam kamar dengan buku yang berserakan di atas kasur. Aku sudah siap untuk ujian hari senin nanti.
Tok tok tok
"Masuk,"ucapku.
Mama masuk ke dalam kamarku dan duduk disampingku.
"Mama,"ucapku sedikit terkejut karena tidak biasanya Mama mengunjungi kamarku. Bahkan mungkin baru pertama kali ini masuk ke kamarku. Karena terlalu sibuk bekerja sampai tak pernah masuk ke kamar anaknya sendiri.
"Lagi belajar sayang,"ucap Mama sambil mengusap rambutku.
"Iya Ma, Senin nanti aku akan ujian,"ucapku yang segera meletakan buku dan menatap Mama.
"Yang rajin yah belajarnya, harus bisa menapatkan nilai yang terbaik."
"Iya Ma, amin doakan saja. Oh ya kenapa Mama ke sini?"tanyaku.
"Mama sama Papa mau pergi lagi,"ucap Mama yang masih menatapku.
"Apa!! Kenapa Ma, sudah hampir setiap minggu Mama dan Papa selalu pergi ke luar kota dan luar negeri, tidak bisahkah kalian berada disini saja,"ucapku.
"Sayang, Mama tidak bisa. Apalagi Papa, banyak pekerjaan yang harus dikerjakan. Kalau tidak, pasti para karyawan akan kecewa,"ucap Mama memberi penjelasan.
"Tapi Ma,"ucapku.
"Sayang kamu harus mengerti, tidak apa-apa kan Mama pergi lagi hari ini."
"Tunggu dulu, hari ini!!"ucapku masih tidak percaya.
Mama mengagguk dan mengusap kepalaku lagi.
"Baiklah jika itu mau Mama, aku doakan semoga semua pekerjaan Mama sama Papa lancar."
"Iya sayang, kamu jaga kesehatan ya. Mama keluar dulu mau siap-siap."
"Iya,"ucapku pelan.
Mama beranjak dan ke luar menuju kamarnya. Mama dan Papa siap-siap untuk pergi ke luar kota.
Setelah selesai belajar, aku tertidur dan masuk ke dalam dunia mimpi.
Paginya, aku tidak melihat Mama dan Papa. Dan aku baru ingat bahwa mereka pergi keluar kota. Jadi aku hanya bisa sarapan dengan sendiri.
Aku berangkat ke sekolah dengan diantarkan Pak Asep. Sesampainya di sekolah aku ke luar dari dalam mobil dan segera masuk ke gedung sekolah. Melewati koridor untuk sampai di kelas.
Ternyata Reno sudah berangkat lebih dulu dan sedang belajar di bangkunya. Aku mendekatinya dan juga duduk.
"Rajin banget deh,"ucapku di pagi ini.
"Iya dong Ta, senin nanti kan sudah ujian."
"Iya juga. Semoga saja kita dapat nilai yang memusakqn,"ucapku.
"Amin Ta,"
Bel masuk berbunyi dan semua murid kembali belajar. Aku fokus pada pelajaran hari ini, karena bisa saja yang Ibu jelaskan akan masuk di soal ujian.
Sampai bel pulang berbunyi dan semu murid keluar kelas masing-masing dan berjalan untuk pulang. Ada yang menuju ke parkiran dan ada juga yang sudah menunggu jemputan atau menaiki angkot, bus, dan taxi yang lewat di depan sekolah.
Aku masuk ke dalam mobil saat pak Asep sudah menjemputku. Di perjalanan aku hanya diam sambil mencoba mengingat kembali apa yang baru aku pelajari untuk ujian nanti.
Aku harus sudah siap dan bisa mengerjakan soal ujian. Walau Mama dan Papa tidak ada di rumah tetapi aku harus tetap semangat.
Sampqi akhirnya aku telah sampai di rumah dan masuk ke dalam. Aku mengganti baju sekolahku terlebih dahulu baru setelah itu menuju ruang makan untuk makan siang. Selesai makan, aku kembali masuk ke kamar untuk belajar.
***
Maaf kalau banyak typo bertebaran dimana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan
Romance*Aku mencintaimu, tapi mungkin kamu bukan jodohku* -Natalia Franssiska Ayu-