Aku menuju meja makan saat jam makan malam sudah tiba. Di ruang makan sudah ada Mama dan Papa. Aku berjalan dengan senyum menuju kursi dan duduk.
"Mama dan Papa akan makan malam bersama?"tanyaku.
"Iya sayang,"ucap Mama.
Aku begitu bahagia sampai menjantuhkan sendok yang ada disebelahku.
"Hati-hati sayang,"ucap Papa yang kemudian menyuruh Bi Ayem untuk mengambil sedok.
"Iya Pa,"ucapku yang kemudian meraih sendok yang diberikan Bibi.
Hari ini aku begitu bahagia, dan akan melupakan kejadian tadi pagi. Aku harus bisa melupakan itu.
"Oh ya, Mama dan Papa jadi kan ajak aku liburan bareng?"tanyaku sambil menatap mereka bergantian.
"Iya sayang, tapi tidak dua minggu ini ya."
"Kenapa Ma?"tanyaku dengan menundukkan kepala.
"Karena masih ada kerjaan, tetapi setelah itu Mama dan Papa akan cuti dari pekerjaan untuk liburan bersama,"jelas Mama.
"Benarkah?"tanyaku meyakinkan.
"Iya sayang,"ucap Papa.
Aku pun hanya mengagguk dan kembali menghabiskan makananku. Setelah kami selesai makan malam, kami menuju ruang keluarga sambil menyaksikan acara di tv.
"Pa, Ma, kalau boleh tau Vila yang ada di puncak masih gak?"tanyaku.
"Masih lah, emang Vila itu mau kemana,"ucap Mama sambil menahan senyum.
"Hahahaha, bukan itu Ma. Aku mau mengajak teman-teman aku liburan di Vila itu, boleh gak?"ucapku meminta izin.
Mama dan Papa hanya saling pandang, lalu kemudian tersenyum dan menganggukan kepala.
"Iya boleh."
"Yes, nanti setelah pulang dari liburan ke Vila, Mama dan Papa akan ajak aku liburan juga kan? Ingat janji Mama kan,"ucapku mengingatkan.
"Iya sayang."
Aku kembali tersenyum lalu meraih ponselku dan mengabari temanku terutama Reno.
Aku membuat grup di aplikasi whatsapp. Aku sudah menambahkan Reno dan juga Vera. Hanya mereka bedua, karena itulah teman dekat yang aku punya.
Talia: Besok lusa, kita jadi buat liburan bersama.
Ketikanku untuk memulai percakapan di whatsapp
Reno: lusa ya, boleh deh. Tapi hanya kita bertiga, ngak mau ajak yang lain?
Vera: benar itu, ngak sebaiknya kita ajak orang lain
Talia: boleh dong, terserah kalian mau ajak siapa
Reno: gimana kalau dengan kak Roy saja, bersama teman-temannya
Vera: ide bagus
Talia: baiklah
Hingga kami bertiga kembali hanya membicarakan hal-hal biasa. Sampai aku lelah dan kemudian berjalan menuju ke kamar untuk istirahat.
"Aku tidur dulu ya Ma, Pa,"pamitku.
"Iya, selamat malam sayang,"ucap Mama.
"Mimpi indah,"ucap Papa.
"Iya Ma, Pa,"ucapku segera menuju ke kamar. Aku segere tertidur karena besok akan membereskan barang-barang yang akan aku bawa untuk liburan di Vila.
Aku tersenyum menatap langit-langit kamarku, lalu melihat fotoku bersama Mama dan Papa.
Apakah benar kata Hanna, Papa sangat menyayangiku,batinku.
Aku begitu bahagia, malam ini. Mama dan Papa sangat perhatian dan baik malam ini, tidak seperti biasa. Aku tidak sabar menunggu dua minggu yang akan berlalu nanti. Aku bisa menikmati liburan bersama mereka. Pasti aku akan sangat senang sekali.
Aku berkali-kali tersenyum sambil menatap foto yang ada di dinding kamarku. Menatapnya dengan begitu bahagia, aku pasti akan mendapatkan kebahagiaan itu.
Harapanku hanya ingin kedua orang tuaku kembali perduli dan memberikan kasih sayangnya, dan sekarang mereka sudah menunjukankan kasih sayangnya.
Semoga Mama dan Papa akan selalu bersikap seperti sekarang, walau mereka masih sibuk. Setidaknya mereka akan memberikan waktu luang untuk aku,batinku.
Kemudiaa aku menutupkan mata dan tertidur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan
Romance*Aku mencintaimu, tapi mungkin kamu bukan jodohku* -Natalia Franssiska Ayu-