Malam ini begitu dingin, tetapi tidak membuat semua orang yang berada di disini kedinginan. Mereka memakai baju tebal sambil memandang keindahan pantai ini, setelah isya kami mengunjungi pantai yang tidak jauh dari Vila.
Aku bersama Vera sedang duduk di kursi yang sengaja aku bawa dari Vila. Memandang bintang dan bulan yang begitu indahnya. Tempat ini sangat indah jika dilihat malam hari. Bersama bintang dan bulan.
Aku sudah menyiapkan rencana untuk membuat adegan romantis Vera bersama Reno. Aku sengaja menyuruh Bi Yuyun membuat satu gelas jus yang terasa pahit. Kemudian Vera akan berbaik hati dengan memberikan minumannya untuk Reno. Pasti Reno akan berterima kasih, dan mau bicara dengan Vera.
Tetapi bodohnya aku karena tidak memberi tanda pada gelas yang rasanya sangat pahit.
"Aku lupa, kasih tanda ke gelas yang rasanya pahit,"ucapku pelan ke arah Vera.
"Ya, kenapa lo bisa lupa ngasih tanda,"ucap Vera yang ikut berbicara pelan.
"Ngak tau, kenapa bisa lupa."
"Kita tunggu saja, siapa yang dapat gelas itu."
Aku mengangguk dan tidak lama itu Bi Yuyun datang dengan membawa jus dan beberapa makanan. Kami semua mengambil gelas masing-masing.
"Minum ya,"ucapku memberitahu.
Semuanya mengagguk dan meminum jus yang berada di dalam gelasnya masing-masing. Sialnya saat aku meminum jus yang berada di tangaku. Rasanya sangat pahit, bahkan aku menjatuhkan gelas itu.
"Pahit banget,"ucapku.
Roy segera berjalan dan mendekat kearahku dia menyodorkan minumannya, tanpa menunggu lama aku segera meminun jus dari gelas Roy.
"Makasih kak,"ucapku setelah meneguk habis gelas yang sudah setengah habis.
"Iya, kok bisa pahit ya?"tanya Roy.
Aku hanya terdiam masih berusaha menghilangkan rasa pahit yang menyerang lidahku. Rasanya begitu sangat pahit, padahal baru menyentuh lidah.
"Cie yang romantis banget, satu gelas berdua,"ucap Johan mengejek.
Yang lainnya ikut mengejek Roy denganku, aku hanya diam sambil sesekali melihat ekspresi Reno saat yang lain mengejek kami.
Kenapa harus kak Roy yang lebih dulu,batin Reno kesal.
Selesai dari pantai, kami menuju ke Vila untuk segera istirahat. Karena besok kami akan berkemah di hutan yang berada di belakang Vila. Ternyata Vila ini begitu indah. Di samping kanan terlihat pantai yang indah, di samping kiri dan belakang terlihat hutan yang lebat tetapi memberi kesan indah. Sedangkan di depan terlihat kota yang begitu indah, walaupun tidak terlalu dekat, karena jauh juga jarak Vila dengan kota itu.
Aku masuk ke dalam kamar bersama Vera. Kami hanya bisa diam, dengan pikiran masing-masing.
"Maaf ya Ta, gara-gara aku kamu jadi merasakan jus yang pahit itu,"ucap Vera.
"Hahha, iya ngak apa-apa. Namnya juga nasib, nanti kita buat rencana lain."
Vera hanya mengangguk, dan kami pun akan segera tidur.
Tepat pukul dua pagi, aku terbangun karena haus. Di kamar tidak ada air minum, jadi aku berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil minun.
Aku berjalan sambil menghidupkan lampu, karena Vila ini jika malam sangat gelap, walau bulan di luar sangat terang benderang.
"Non,"ucap Bi Yuyun.
"Bibi, kenapa belum tidur?"tanyaku.
"Memastikan semuanya sudah benar-benar tidur, Non kenapa belum tidur?"
"Aku haus, ini mau mengambil air,"ucapku seraya kembuka kulkas dan mengambil air minum.
Air dingin masuk kedalam mulutku sehingga memberikan kedinginan di dalam mulut.
"Setelah itu kembali tidur ya Non, ini sudah malam,"ucap Bi Yuyun.
"Baiklah,"ucapku seraya berjalan kembali menuju kamar.
Aku berjalan menuju kamarku dan pada saat sampai di kamar Reno dan Roy, aku melihat pintu itu terbuka dan memperlihatkan seorang dengan memakai baju putih.
"Maling!!"ucapku.
Tiba-tiba seorang memakai baju putih itu mendekap mulutku dan menyuruhku diam.
"Ini aku Roy, kamu bisa diam kan Ta."
"Kak Roy, mau kemana?"tanyaku.
"Hanya ingin berjalan-jalan."
"Pagi-pagi begini?"tanyaku mengerutkan kening.
"Iya,"ucap Roy.
"Sebaiknya kakak tidur saja, Bi Yuyun menyuruh semua orang untuk tidur,"jelasku.
"Yasudah."
Roy kembali berjalan memasuki kamarnya.
"Selamat malam ya Talia,"ucap Roy pelan.
"Malam kak,"ucapku.
Aku kembali berjalan menuju kamarku dan kembali tertidur. Walau sebenarnya aku bingung kenapa Roy pagi-pagi sekali ingin berjalan-jalan. Bukannya istirahat, dia malah ingin jalan-jalan dini hari.
***
Typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan
Romantizm*Aku mencintaimu, tapi mungkin kamu bukan jodohku* -Natalia Franssiska Ayu-