Ciuman tak cukup untuk menuntaskan keraguan diantara mereka terlebih bagi Adara. Deva mengajak Adara check in disalah satu hotel setelah bertanya apakah tamu bulanan Adara sudah pergi atau belum.Deva mengatakan pada Dewita ada acara dadakan di rumah temannya yang mengharuskan ia tak bisa pulang. Walau awalnya Dewita marah namun pada akhirnya diizinkan juga. Sedangkan Adara beralasan ingin menginap di rumah Ella.
Adara mencengkram kedua kerah kemeja Deva, memperdalam aktivitas pertemuan bibir keduanya yang akhir-akhir ini jarang dipertemukan. Sementara Deva menahan pinggang wanita dengan kedua tangannya.
Tanpa Deva sadari kancing kemejanya sudah terlepas hingga ke bagian perut. Deva membalas dengan membuka pengait rok A-line Skirt selutut yang dikenakan Adara hingga kain itu terjatuh di kakinya.
Adara mengerang saat tangan Deva meremas bokongnya. Adara mengecup rahang Deva dengan agresif. Tak bisa ia pungkiri, dia juga merindukan pria itu.
Deva mendorong Adara hingga mereka jatuh berdua di ranjang. Deva melucuti baju Adara hingga tersisa pakaian dalam.
Dia juga langsung membuka ikat pinggang kemudian menurunkan celana Levi's abu-abunya."I love you, I miss you," bisik Deva.
Pria itu menciumi leher Adara hingga dadanya dan meninggalkan tanda kepemilikan di sana.
"Love you too," balas Adara.
Tangan wanita itu menelusuri punggung mulus milik Deva. Sesekali mengusap rambut Deva yang mulai berantakan.
Deva mengangkat wajahnya. Menciumi kembali bibir Adara yang sedari tadi seperti memanggil-manggil dirinya.
Dia menjauhkan tubuhnya dari Adara. Kemudian mengambil sebuah bungkusan dari tas Adara lalu merobek bungkusnya dengan kasar. Pengaman itu ia pasang dengan sempurna mengingat Adara sedang masa subur.
"Dar, do you love me?" bisik Deva, sambil melepaskan pakaian terakhir sang wanita.
Adara mengangguk.
"Don't leave me, okay?" pinta Deva dengan nada memohon dan napas terengah.
Kemudian Deva memosisikan dirinya untuk menyatukan keduanya. Dia meminta Adara membuka kedua tungkai kaki indahnya dan pada saat itulah Deva mulai memasuki Adara dengan perlahan.
"Uhhh...." Adara mengerang ketika bagian bawahnya dipadati Deva.
Wanita mencengkram kedua lengan Deva. Adara menggigit bibir bawahnya, menahan sakit serta rasa puas pada nafsunya. Dibiarkan Deva sepuas mungkin menguasainya.
"Dev ..." Adara mendesah. Dia menjambak rambut Deva ketika pria itu mengoyak bagian bawah tubuhnya dengan agresif.
"Iya sayang?" Deva mendaratkan kecupan dibibir wanitanya. Mereka saling menginginkan, saling menggigit, bahkan lidah mereka beradu di sana.
Adara meraba dada Deva, menciptakan sengatan tersendiri bagi pria itu. Deva menahan tangan Adara dan memindahkan agar wanita itu menaruh tangannya di tengkuk Deva.
Adara menurut. Dia menaruh kedua tungkai kakinya di pinggang Deva. Pria itu membuat penyatuan mereka lebih dalam lagi. Malam itu seolah hanya milik mereka saja.
Dilupakan beban yang tak kunjung ringan. Dilupakan masalah yang tak kunjung surut.
Dilupakan keraguan dalam erangan tak tertahankan.∆∆∆
Deva menjatuhkan diri di samping Adara setelah selesai membersihkan tubuhnya. Dia merentangkan salah satu tangan, meminta Adara untuk datang kepelukannya dan gadis itu menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ✅
RomanceKeduanya telah melewati batas takdir. Deva dan Adara harusnya hanya terlibat dalam hubungan pekerjaan, tetapi rasa penasaran membawa mereka berjalan lebih jauh hingga melibatkan perasaan. Tak mudah untuk bertahan kala masalah terus menghadang. Akank...