-Tiga Belas-

4.1K 281 3
                                    

                   "Yang Serius akan selalu berjuang, akan tetap bertahan. Meski banyak cobaan di dalamnya"
                         - Anonim -
                           ❤❤❤

                 
              

                   Terkadang Salwa merasa bodoh sendiri. Jauh-jauh pergi untuk melupakan semuanya namun tetap saja perasaannya tetap bertahta.

             Hadi Uwais, lelaki pertama dalam hidupnya sekaligus cinta pertamanya. Lelaki yang mengajarkan padanya akan perasaan lain pada lawan jenis sekaligus mengenalkan apa itu rasa sakit.

             Kalau bisa meminta Salwa juga akan memlih tidak bersinggungan dengan Hadi. Salwa sadar diri  mereka berbeda. Hidup mereka bagai langit dengan bumi.

         
    Tapi laki-laki itu yang pantang menyerah mendekatinya. Bahkan meski diacuhkan dan ditolak tetap bebal mendekatinya. Hadi dan keras kepalanya memang tidak bisa dipisahkan.

  
      Selama delapan tahun ini bukan tidak ada yang mendekatinya. Bahkan beberapa sempat dekat. Namun hanya sebatas itu.
Tidak ada yang benar-benar bisa mengisi ruang kosong di hatinya.

        Salwa tau, yang namanya cinta itu selalu sepaket dengan luka. Tapi luka yang diterimanya lebih dari yang dibayangkannya.

        Jika saja bisa, Salwa juga sangat menginginkan mampu melupakan Hadi. Tapi sepertinya perasaan itu sudah berurat berakar di hatinya.

           Andai saja dia bisa, mungkin sudah sedari dulu melupakan Hadi dan menikah dengan lelaki lain. Namun apa dayanya, perasaan itu sudah seperti berurat berakar dalam hati.

"Gue nggak bisa menyalahkan keputusanmu. Yang menjalaninya lo."

"Lo juga tau bakalan seberat apa ke depannya. Tapi perlu lo tau gue selalu dukung lo." kata Diska yang malam ini mendatanginya. Mereka sedang mengobrol di teras.

"Gue tau. Tapi yang namanya perasaan-" Salwa tidak melanjutkan lagi. Diska mengangguk faham.

"Gue faham. Tapi kalau kalian memang berniat berjuang bersama katakan dengan jelas. Jangan gantung kayak gini."

    
                              *

         Diska bukannya tidak ingin Salwa kembali berjuang bersama Hadi. Hanya saja sebagai sahabat Salwa harus tau jalannya tidak akan mudah.

          Ratu Khaidar bukan perempuan yang mudah ditaklukkan. Pendiriannya sangat teguh sebagai wanita.

            Tak heran akibat didikannya seluruh anak-anaknya sukses di bidang masing-masing. Maka tidak mengherankan menantu-menantunya juga berasal dari kalangan atas.

         Bahkan belum ada sejarahnya menantu Ratu Khaidar berasal dari kalangan biasa.

"Gue tau dan nggak berharap lebih kali ini." kata Salwa lemah denga sorot lelah.

"Apa itu nggak melelahkan? Mencoba terus untuk hasil yang lo sudah tau jawabnya."

"Gue tau Dis. Tapi kali ini gue tetap ingin berjuang. Kalaupun tetap kalah berarti kami nggak jodoh."

"seklise itu?" Diska menggelengkan kepalanya. "Lo nekat."

              Salwa memilih diam, dia memang nekat kali ini. Mempertaruhkan hatinya pada hal yang sesungguhnya meragukan. Tapi kali ini biarlah dia keras kepala. Jika dulu dia sudah menyerah sebelum berjuang maka kali ini biarkan dia berperang melawan semuanya.

Kembali PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang