" Takdir yang tidak sejalan dengan impianmu, maka terimalah. Jangan menyalahkan siapapun"
-Unknown-
❤️
Salwa bingung mendapat keberanian dari mana, namun tiba-tiba saja dia memberanikan mendatangi Ratu. Keduanya sama-sama sedang berbelanja di minimarket.
Ratu mengangkat alisnya tinggi dan berkacak pinggang begitu gadis yang memakai rok kuning, kaos putih dengan outer senada bawahannya itu mendatanginya. Penampilan gadis itu segar dan manis secara bersamaan.
Gadis itu memang cantik. Ratu tidak memungkiri hal itu. Selain cantik dia juga pintar. Kombinasi yang jarang dimiliki perempuan. Wajar anaknya menggilai gadis itu.
"Saya tau Ibu wanita berkelas, tapi nggak menyangka kalau Ibu ternyata pendendam."
"Apa maksud kamu?" Meski menguarkan aura tidak menyenangkan Salwa tidak akan mundur.
"Nggak seharusnya kesalahan yang tidak ada sangkut pautnya dilimpahkan ke saya."
"Berhenti bicara mutar-mutar,"
"Ini perihal Ibu saya dan saudara Ibu di masa lalu,"
Meski sesaat ada kesiap yang ditangkap Salwa. Tidak salah lagi masa lalu menjadi pemicu awal ketidaksukaan Ratu padanya.
Kalau soal hubungannya dengan Hadi,sejak lama dia yakin bukan itu penyebabnya. Ratu tidak sepicik itu menilai orang dari materi. Setidaknya itu yang diketahuinya.
"Jangan menyimpulkan hal yang tidak kamu ketahui kebenarannya."
"Saya nggak mengada-ngada. Ibu saya tidak pernah meninggalkan saudara Ibu justru saudara Ibu yang menyebabkan perpisahan mereka." Ratu semakin menatapnya tajam.
"Jangan sok tau,"
"Ibu juga tau kebenarannya tapi menutup mata atasnya. Terkadang kita memang membutuhkan orang lain untuk disalahkan untuk melindungi hati sendiri dari kehilangan yang tidak bisa diterima."
"Atas nama Ibu, saya minta maaf. Maaf atas semua kesalahan Ibu saya. Juga atas kehilangan yang Ibu alami."
"Saya percaya Ibu tidak sepicik itu sebagai perempuan dan seorang Ibu. melimpahkan kesalahan pada orang tidak tau apa-apa."
Begitu mengetahui alasan Ratu kekeh menolaknya sampai hari ini tidak ada yang bisa diperbuat Salwa. Dia tidak bisa mengubah masa lalu.
Setidaknya ada setitik kelegaan di hati kalau bukan dirinya penyebab ketidaksukaan Ratu selama ini. Dia hanya korban akan masa lalu Ibunya.
Salwa faham bagaimana rasanya kehilangan secara mendadak. Meruntuhkan dunia yang tadinya biru menjadi menghitam. Itu tidak mudah dijalani.
Kepergian sang adik mengubah keluarga Ratu yang awalnya hangat dan penuh cinta. Kedua orang tuanya tidak bisa menerima kepergian anak bungsunya secara mendadak.
Bertahun-tahun Ratu mengurusi orang tuanya yang sering ling-lung. Untuk satu hal Ratu sungguh kuat bisa menjalaninya.
Ratu hanya mencari kambing hitam untuk semua kepedihan yang dia alami. Kebetulan Salwa menjalin hubungan dengan Hadi.
Meski tidak dibenarkan, Salwa akhirnya mengerti. Ratu hanya ketakutan anaknya bernasib serupa. Mengingat fakta kalau Hadi sangat mirip dengan adik Ratu.Makin besarlah ketakutan Ratu.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Pulang
RomantizmMenapaki kota ini mengingatkanku akan masa lampau. Rasa sakit dan kecewa itu masih ada. Salwa Haura Masih sama dan akan terus sama. Hadi Uwais siregar