❄ Because Allah ❄

17.5K 471 23
                                    

"Gak yah! Kaila gak mau! Titik," pekik gadis cantik berpakaian sekolah, rok abu-abu selutut dan rambut panjang bergelombang. Namanya Amelia Kaila Akbar. Putri satu-satunya dari seorang ustadz bernama Akbar Wijaya. Walaupun ayahnya ustadz, tapi ia memilih jalan hidupnya sendiri dengan tidak memakai kain penutup kepala (jilbab) dan berpakaian serba terbuka.

"Kalo gak mau dijodohin, kamu pindah ke pesantren, gimana?" Ujar Ustadz Akbar Wijaya. Ayah dari gadis berpakaian sekolah itu.

Ruangan berukuran 9x8 itu lengang. Kaila menelan ludah, menatap Ayahnya serius.

"Gak mau! Pesantren itu gak gaul Ayah." Kaila semakin merajuk karena Ayahnya yang ustadz ini selalu membicarakan hal yang sama, kalo tidak pesantren ya perjodohan. Dua-duanya sama sekali tidak Kaila sukai.

"Tapi di sana kamu bisa diajar hidup sederhana dan mandiri, dan kamu bisa belajar ilmu agama juga di sana." Bagaimanapun juga, ustadz Akbar ingin sekali putrinya itu berpenampilan tertutup dan belajar tentang agama di Pesantren. Itu adalah harapannya sejak dulu. Tapi ia tak pernah berhasil membujuk anak semata wayangnya itu.

"Kalo soal itu belajar sama Ayah juga bisa," cerca Kaila.

"Ayah harus bagaimana lagi? Kamu sudah belajar sama Ayah dari kecil. Tapi lihat kamu sekarang? Tidak pakai jilbab, rok pendek-. "

"Sssssstttt...," potong Kaila. "Ayah Kaila yang sangat Kaila sayangi, ini namanya style, Kaila suka begini. Inget gak? Terakhir kali Ayah nyuruh Kaila pakai Jilbab? Kaila demam 2 hari 2 malem? Mau itu terjadi lagi?" ucap Kaila. Sebenarnya dulu itu Kaila hanya berpura-pura demam saja agar dia tidak dipaksa lagi memakai jilbab.

Ustadz Akbar hanya terdiam. Mengingat itu ustadz Akbar tidak ingin putrinya sakit lagi. Alhasil ustadz Akbar bingung bagaimana lagi cara merubah anaknya ini. Usahanya selalu saja tidak berhasil. Dia sama sekali tidak ingin memakai cara kekerasan, karena Kaila adalah putri satu-satunya. Bahkan Kaila adalah satu-satunya harta yang dia miliki setelah istrinya meninggal.

"Ya udah Kaila berangkat sekolah dulu, nanti telat. Assalamu'alaikum." Kaila mencium tangan Ayahnya lembut.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah," jawab ustadz Akbar dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Allahu Kariim ... Berikanlah hidayah kepada anak hamba."

*****

Kaila menginjak gas mobilnya, lalu ia melajukannya perlahan. Mobil putih miliknya ini adalah pemberian Ayahnya. Lebih tepatnya Kaila memaksa Ayahnya untuk membelikannya, karena ia tidak mau terus-terusan naik motor, panas. Ustadz Akbar memang termasuk orang cukup berada ekonominya. Tapi sayang Ibu dari Amelia Kaila Akbar ini wafat 6 tahun lalu, karena penyakit tumor menahun yang dideritanya. Alhasil Kaila hanya tinggal bersama Ayahnya. Kaila adalah tipe anak yang sangat sayang kepada Ayahnya, hanya saja ada 2 hal yang tidak pernah ia turuti, yaitu memakai jilbab dan perjodohan.

Ustadz Akbar adalah pemilik yayasan Al-Qodiri. Salah satu madrasah tsanawiyah terbaik di wilayah Jakarta Utara. Walaupun tidak terlalu besar tapi madrasah itu sudah cukup mencetak banyak prestasi. Baik di bidang agama maupun di bidang akademik lainnya seperti sains, olahraga, dan seni.

Baru saja setengah perjalanan, Mobil Kaila tiba-tiba saja mogok. "Sial! Kenapa harus mogok sekarang si!" cerca Kaila kesal. Kaila keluar dari mobil untuk mengecek bagian mesinnya. Kaila membuka bagasi depan mobilnya. "Please ... Gue gak ngerti mesin," lirih Kaila bingung. Jalan satu-satunya adalah cari bantuan.

Dari kejauhan terlihat pengendara motor melaju ke arahnya. Motor itu semakin dekat, semakin jelas bahwa itu adalah motor sport dan pengendaranya adalah seorang laki-laki. Alhamdulillah ada bantuan, pikir Kaila. Pengendara motor itu berhenti tepat di depan Kaila berdiri. Kemudian ia membuka helm yang di pakainya.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang