30

3.4K 190 8
                                    

Maaf yah kemarin gak up, soalnya lagi gak enak badan, :')

Kalau ada typo benerin ya:)

Happy Reading....

Hari ini sedikit cerah, awan senantiasa terus memayungi bumi. Kaila beserta Ustadz Rian dan Dhea sedang bersiap-siap untuk keberangkatannya ke Jakarta. Waktu begitu cepat bagi Kaila, rasanya baru kemarin ia menerima telpon dari Ayahnya untuk berangkat ke Jakarta dan sekarang ia sudah bersiap-siap menggunakan mobil milik Ustadz Rian.

"Kay, kamu yakin?" tanya Dhea setelah beres memasukan barang-barangnya.

"Insya Allah ... Niat Kaila baik kok," jawab Kaila.

Sedangkan Ustadz Rian hanya diam, ia sedang memikirkan apakah tindakan mereka benar? Semoga....

Waktu menunjukan pukul 7 pagi, setelah berpamitan kepada Kyai. Mereka bergegas ke mobil dan memulai perjalanannya ke Jakarta.

-----

Di sisi lain, Faris sedang bersiap untuk acara khitbanya nanti malam. Ia besereta Ayahnya Ustadz Faqieh dan Umi-nya Ustadzah Maemunah menyiapkan beberapa bingkisan parsel untuk sekedar barang bawaan mereka nanti.

"Umi ... Abi ...," panggil Faris.

"Kenapa nak?" tanya Ustadzah Maemunah yang sedang fokus membungkus parsel berisi buah dengan suaminya di ruang tamu.

"Faris bingung ntar malem pake baju apa."

Uminya tersenyum menatap suaminya. Kemudian Ustadz Faqieh berdiri menghampiri Faris dengan tersenyum. Ia merangkul anaknya seraya tersenyum dan berkata, "kamu ini cuma mau melamar bukan mau nikah, jadi gak usah bingung. Pakai baju yang rapih dan sederhana saja."

Faris hanya mengangguk, ia tidak ingin memperpanjang pertanyaan. Baginya satu kali jawab saja sudah cukup. Cukup bingung!

Tiba-tiba terdengar nada dering Sholawat Addinulana Az-Zahir. Suara itu ternyata berasal dari handphone milik Faris. Ia memang penggemar grup Sholawat Az-Zahir sejak di pesantren dulu.

"Halo, Assalamu'alaikum Shin?"

"Wa'alaikumussalam Ris," jawab Shinta dari seberang telpon sana.

"Ada apa?"

"Cuma mau bilang, semoga acara lamarannya lancar. Semoga kalian bahagia ya," ucapnya agak pelan.

"Makasih do'anya Shin, lo baik banget. Owh iya istiqomahin hijabnya ya? Jangan sampe gak," ujar Faris.

"Iya insya Allah Ris, gue cuma mau bilang itu. Terimakasih," lirihnya.

"Eu ... I-iya Shin, Wa'alaikumussalam," jawab Faris bingung. Entah kenapa suara Shinta terdengar seperti sedang menangis. Apa dia lagi flu?

-----

Waktu seperti bergulir sangat cepat, sekarang sudah pukul 8 malam. Dan Faris beserta Abi dan Uminya sudah berada di rumah Ustadz Akbar sekitar 30 menit yang lalu.

Mereka menunggu kedatangan Kaila. Karena memang perjalanan jauh dari Jawa Timur ke Jakarta mungkin memakan waktu 12 jam.

"Saya tidak sabar melihat Ekspresi Kaila anak saya, setelah tau bahwa Dia dijodohkan dengan Faris," kata Ustadz Akbar kepada keluarga Faris di ruang keluarga nya itu.

Drrrrrrtt*

Handphone milik Ustadz Akbar bergetar, menampilkan sebuah pesan masuk dari Kaila anaknya. Sejurus kemudian Ustadz Akbar membukanya.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang