Assalamu'alaikum guyss...
Dimanapun kalian berada..semoga tetap dalam lindungan Allah SWT. Aaamiiiin...Happy Reading...
Kriiiing...
Bel kedua berbunyi, menandakan jam pelajaran pertama akan segera dimulai.
Terlihat wajah Kaila ditekuk kisut. Pikiran Kaila resah memikirkan pertandingan basket nanti sore. Hubungannya dengan bima dipertaruhkan. Benar kata Faris, bisa saja nanti sore Bima kalah. Terus Bima memutuskan Kaila. Dan akhirnya Kaila jomblo.
"Ih, kok bima tega sih jadiin gue bahan taruhan demi rasa gengsi dia doing," decak Kaila dalam hati.
Terbesit rasa tenang di hatinya, mengingat bahwa Faris adalah anak pindahan dari pesantren, mana mungkin dia bisa bermain basket. Ditambah Bima pacarnya adalah kapten tim basket yang hebat. Mana mungkin Faris menang melawan Bima. Kaila merasa tenang memikirkan hal itu. Akan tetapi, tetap saja ia khawatir Bima kalah nanti sore. Siapa tau Faris mendapat keajaiban kan?
"Assalamu'alaikum anak-anak." Suara guru yang masuk membuyarkan lamunan Kaila tentang pertandingan nanti sore.
"Wa'alaikumussalam Bu." seluruh siswa menjawab kompak salam dari guru bahasa indonesia yang baru saja masuk.
"Oke anak-anak buka buku paket halaman 9."
Selama pelajaran Kaila hanya melamunkan hal yang sama, yaitu pertandingan nanti sore. Di pikirannya sekarang hanya ada itu. Dia khawatir karena entah kenapa Faris terlihat sangat yakin ketika menerima tantangan Bima tadi pagi. Sampai pelajaran selesai pun Kaila masih saja memikirkan hal itu.
Faris menyadari keresahan Kaila. Selama pelajaran berlangsung Faris tidak bisa fokus karena melihat wajah Kaila yang ditekuk kisut. Wajah Kaila terlihat resah dan gelisah. Dia pasti memikirkan nasibnya saat pertandingan basket sore nanti. Jujur Faris tidak suka wajah Kaila yang seperti itu.
Tak terasa satu jam setengah berlalu, dan bel istirahat berdering, pelajaran selesai. Setelah guru meninggalkan kelas, Faris beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Kaila. Tangan kanannya menggenggam sebuah botol Tupperware berwarna hijau yang biasa ia bawa di tasnya.
"Nih minum, ada do'a nya dari Abi gue. Siapa tau lu bisa lebih tenang," ucap Faris sambil menyodorkan botol tupperware hijau berisi air, Santai aja, bukan bekas gue kok, gue belum minum.
Pertama, Kaila terkejut dan terpelonjak karena Faris tiba-tiba saja mengagetkannya dengan menyodorkan sebuah botol berisi air. Kedua, Kaila sangat kesal, karena pandangan Faris sama sekali tidak ke arahnya. Dan terakhir, Kaila bingung. Ia menyipitkan matanya. Menatap Faris sinis. Kemarin-kemarin Faris so kecakepan, cuek, dan menyebalkan. Tapi sekarang kok so manis banget. So-soan memberikan minum. Cowo spesies apa sih dia?
"Buat lo, sama botol-botolnya. Anggep aja kenang-kenangan dari gue." Faris meletakan botol itu di atas meja Kaila. Faris melangkah keluar kelas, memasukan tangannya ke dalam saku celana. Bergaya santuy meninggalkan Kaila.
Kaila hanya bisa bengong melihat perlakuan Faris kepada dirinya. Perasaannya tiba-tiba aneh, rasa kesal kepada Faris tiba-tiba hilang. Ia ingin mengeluarkan sumpah serapah, tapi tak bisa. Semua itu gara-gara botol tupperware itu.
Kaila menghela nafas pelan, mengambil botol tupperware dari Faris dan meminumnya tanpa sadar. Mungkin karena dia sedang bingung, resah, dan khawatir menjadi satu, memikirkan pertandingan nanti sore dan juga perlakuan kecil Faris tadi. Ia meminumnya sampai beberapa tegukan dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔
Spiritüel#1 QuotesIslami [16-09-2019] #1 Baperstory [01-10-2019] #3 Religius [09-05-2020] Amelia Kaila Akbar seorang Bad Girl, Dia selalu saja didesak untuk menikah dengan laki-laki pilihan Ayahnya, padahal ia masih duduk dibangku kelas 11 SMA. Hal itu dilak...