16

3.8K 232 5
                                    

"Gue setuju.."

Semua mata tertuju kearah Faris.

"Tuh Faris juga setuju sama Kaila." pekik Kaila semangat dan tersenyum lebar dengan respon Faris.

"Gue setuju sama Shinta dan Aji." Lirih Faris yang berhasil mematahkan senyum yang baru saja Kaila cetak.

"Ishhh.." decak Kaila kesal.

"Padahal Kaila udah cape-cape bikin. Tapi gak papa si..kalo emang kalian gak setuju, Kaila bikin lagi aja." lirih Kaila dengan senyuman terpaksa.

Semua terdiam, mereka bertiga merasa iba dengan Kaila. Lagi pula dramanya memang bagus. Cuman endingnya saja kenapa harus sedih. Pikir mereka bertiga.

"Ok kay, pulang sekolah kita latihan." ujar Shinta.

"Tapi.." lirih Aji.

"Sompretttttt!!!! Sakit!!" Cerca Aji yang baru saja kakinya terinjak oleh Shinta, ralat! emang sengaja di injak.

"Pulang sekolah latihan ji!" ujar Shinta geram.

"I-iya iya betul pulang sekolah, wahh ini drama yang langka ya!" pekik Aji berusaha menahan rasa sakit di kakinya.

Kaila senang karena teman-temannya setuju dengan dramanya. Tapi bagaimana dengan Faris? Faris masih belum memberikan respon.

"Lo gimana ris?" tanya Shinta.

Faris tidak menjawab, ia beranjak dari tempat duduknya, kemudian melangkah keluar tanpa menjawab 1 kata pun.

"Ehh malah pergi.. sutisna!!!!! gue lagi nanya!!" cerca Shinta kesal.

"Ya udah, pulang sekolah kan?" Ujar Faris dengan tetap berjalan keluar kelas.

"Dasar orang aneh, kenapa dia sekarang sok dingin kaya gitu ya,padahal pertama masuk gak sekulkas itu." cerca Shinta.

"Kayanya tuh cowo kebanyakan baca Wattpad." decak Shinta kesal.

Kaila tersenyum lebar, akhirnya Faris pun setuju, ia tak peduli meskipun sikap Faris masih dingin, yang terpenting sekarang dia akan memerankan drama bersama Faris.

"Gue nyusul Faris dulu.." Pekik Aji mempercepat langkahnya mengejar Faris.

"Jangan lupa pulang sekolah latihan!!" pekik Shinta.

"Iyaaaaaa.." jawab Aji dari kejauhan.

"Dasar tuh 2 cowo sama-sama nyebelin, kenapa sih ya kay kita harus satu kelompok dengan mereka."

"Kay...?"

Tidak ada suara Kaila disana. Wujudnya pun sudah tidak terlihat oleh Shinta.

"Shinta mau ngoceh disitu aja atau mau ikut ke kantin bareng Kaila?" Pekik Kaila dari arah pintu kelas.

Sejak kapan dia disana? Kenapa hari ini semuanya jadi menyebalkan, pikir Shinta.

"Ihhh, hijrah bukannya alim malah jadi nyebelin lo Kay." pekik Shinta sambil melangkah mengejar Kaila menuju Kantin.

------

Aji dan Faris sudah berada di kantin terlebih dahulu, mereka sudah memesan makanan dan minuman dari tadi.

"Nanti siang, gue nebeng lagi ya sama lo, ris." tanya Aji sambil menyantap mie goreng yang ia pesan.

"Kemana?" tanya Faris.

"Ah elahh, latihan Drama buambaaang." Pekik Aji.

"Oooh.."

"Oh doang, iya atau enggak?" pekik Aji.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang