15

3.9K 232 5
                                    

Sore itu hujan deras, Kaila sedang berada di dalam mini market. Ia membeli beberapa cemilan untuk menemaninya malam ini. Kaila ditugaskan untuk membuat naskah drama yang ditugaskan guru bahasa indonesia tadi pagi.

Mau bagaimana lagi, Shinta sama sekali tidak mengerti soal drama, otaknya terlalu sedikit ide untuk berimajinasi. Sedangkan Aji bersikeras tidak mau membuat dengan alasan, takut dramanya jadi bertema Naruto, karena dia sangat suka dengan Anime Naruto. Dan kalau Faris, sudah tidak usah ditanya, Kaila hanya menerima respon dingin dari Faris ketika ia hendak menyuruh Faris membuat naskah dramanya.

"Mba semua jadi berapa yah?" tanya Kaila kepada kasir minimarket.

"Semuanya jadi 146.000 mba." jawab kasir itu dengan senyuman khas minimarketnya.

"Sebentar ya mba.." Kaila membuka tas kecil miliknya ia mencari sikulit berisi duit alias dompet.

"Astagfirullah... Dompetku ada dimobil, mba saya boleh ambil dompet saya dulu?" lirih Kaila panik. Bagaimana ia bisa lupa kalau dompetnya masih ada didalam mobil.

"Iya silahkan mba, tapi dimohon cepat ya mba karena masih banyak yang antri " jawab kasir itu. Karena dia tidak mau pelanggan yang lain menunggu kelamaan.

"Mba!" terdengar suara laki-laki dari belakang Kaila.

"Ini pakai uang saya aja, diluar hujan, gak mungkin mba ini hujan-hujanan kan." ujar laki-laki berambut lurus itu.

Siapa laki-laki baik hati ini? Kaila tidak mengenalnya. Kaila hanya terbengong kaku Melihat cowo itu melakukan transaksi belanjaan miliknya.

"Ini belanjaan kamu." ucap cowo itu menyerahkan belanjaan Kaila.

"Terima kasih." Ujar Kaila bingung.

Kaila keluar dari mini market, tapi diluar masih hujan. Mobil Kaila terletak lumayan jauh dari minimarket. Sepertinya dia harus menunggu sampai hujan reda.

Kaila melirik kearah cowo yang berada diluar minimarket tapi agak jauh dari tempatnya berdiri. Kaila masih bertanya-tanya, siapa cowo itu?

Tiba-tiba pandangan cowo itu beralih 90 derajat ke arah Kaila. Kaila kepergok sedang menperhatikannya. Kaila mengalihkan pandangan, ia berusaha melihat derasnya hujan turun.

"Lo gak usah khawatir, gue gak bakal minta uang ganti kok." ucap seseorang disampingnya dengan nada dikeraskan agar mengalahkan suara hujan.

"Sejak kapan kamu ada disamping Kaila ?" Ucap Kaila terkejut karena cowo yang dipandanginya sejak tadi sudah berada disampingnya. Kaila juga berusaha bersikap sopan kesemua orang, terutama orang baik. Maka dari itu Kaila berusaha menghilangkan bahasa "Lo" "Gue" dikamus hidupnya.

"Owh nama lo Kaila? Nama yang bagus." ucap cowo itu.

"Makasih." jawab Kaila singkat. Kaila tidak ingin terlalu akrab dengan orang yang baru dikenalnya.

Mendengar jawaban singkat dari Kaila cowo itu terdiam beberapa saat. Menciptakan keheningan dan hanya air hujan yang terdengar.

"Nama gue Rian." Pekik cowo itu memecahkan keheningan.

"Makasih Rian udah mau bantu Kaila bayarin belanjaan Kaila." Ujar Kaila lantang untuk mengalahkan suara hujan.

"Tapi ikhlas kan? Gak minta ganti kan?" lanjut Kaila.

Cowo bernama Rian itu tertawa dengan pertanyaan polos Kaila. Gadis secantik ini dengan jilbab panjangnya tapi dia bertanya dengan sangat polosnya. Gadis yang unik. Gadis dengan jilbab panjang sepertinya masih mau di ajak ngobrol oleh laki-laki yang belum dikenalnya. Gadis yang asik pikirnya.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang