19

3.5K 220 7
                                    

Saran:kalo pas Drama mode on nanti, bacanya dari awal, dramanya ya, biar feel nya dapet:) semoga, hehehe..

Benerin kalo ada typo ya. 🙏 soalnya nulisnya jam 2 pagi:"

Happy Reading....

"Walaupun Faris bilang kaya gitu, tapi kita besok tetep bakal nampilin drama ini kan?" tanya Kaila.

"Liat aja besok!, ada surprise buat kalian. Terutama buat Kaila." Sahut Faris yakin.

Kaila bingung, surprise apa yang dimaksudkan Faris? Tumben banget mode Hemat bicaranya gak aktif, soalnya beberapa saat tadi Faris bicara panjang lebar. Itu hal yang langka. Sangat langka!

"surprise? Siapa yang ulang tahun?" sahut Aji mengernyitkan dahinya.

"gue pulang!"

Faris mengambil tasnya.

"Faris.." Lirih Kaila.

"Apa lagi? Ini udah sore! Gue harus pulang! Paham kan?"

Menyebalkan!

Kaila sangat tidak suka Faris yang seperti ini, lebih baik Faris jadi es batu lagi aja! Dari pada banyak omong tapi, nyelekit.

"Kaila cuma mau bilang makasih udah dateng, itu aja kok." lirih Kaila dengan senyum manis, padahal dalamnya penuh luka.

"Ya udah, Assalamu'alaikum."

Faris beranjak pergi tanpa ekspresi sedikitpun, yang ada hanya wajah datar penuh tanda tanya.

"wa'alaikumussalam." jawab Kaila dan Shinta bersamaan.

Sedangkan Aji, ia mengambil tasnya dan berlari mengejar Faris keluar rumah Kaila.

"Eh Ris, tunggu!" pekik Aji.

"Hobby kok ninggalin! untung gue temen lo! Kalo pacar mungkin udah Eike putusin!" Cerca Aji sambil berlari mengejar Faris.

Kaila masih menunduk, berusaha menahan gejolak air mata yang menyeruak keluar dari bola matanya akibat sikap Faris tadi.

"Saba ya kay.." Lirih Shinta, ia merangkul Kaila untuk menenangkannya. Tentu saja, Shinta tahu perasaan Kaila kepada Faris seperri apa. Kaila sekarang pasti sedang sakit hati, lelaki yang ia cintai justru malah mencampakannya seperti ini.

"Kay duduk dulu yuk, gue mau ngomong sama lo." ujar Shinta dengan menuntun Kaila duduk di sofa ruang tamu.

Kaila hanya menurut saja, ia tidak bisa berfikir jernih saat ini. Ia tak peduli, paling Shinta cuma ingin menasehatinya, maybe.

"Amelia Kaila Akbar?" Tanya Shinta, setelah duduk dikursi bersama Kaila.

"Iya." Lirih Kaila pelan. Ia sebenarnya bingung, kenapa Shinta memanggil namanya dengan lengkap? Ah mungkin Shinta akan menghiburnya. Batinnya.

"menurut lo, Faris itu orangnya gimana? Kenapa lo bisa suka sama dia?"

Deg!

Pertanyaan macam apa itu? Kenapa Shinta tiba-tiba bertanya seperti itu? Something wrong.

"Shin kok nanya nya-."

"Jawab aja! Jawab menurut hati lo yang paling dalam. Curahin semua isi hati lo tentang Faris. Ini akan membuat lo lega kay." ujar Shinta.

"Tapi-."

"Jawab Kay!"

Shinta benar, siapa tahu ini akan membuatnya lega. Hanya bercerita kepada Shinta saja kan? It's ok. Toh Shinta juga sudah tau tentang perasaan Kaila kepada Faris.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang