21

3.6K 217 18
                                    

Kalo ada typo benerin yah? :( karena touch screen gue rusak:'( jadi kemungkinan typo banyak banget:')

Happy Reading....

Hari ini Faris terus memikirkan Kaila, entah kenapa hari ini Kaila tidak masuk sekolah. Ingin sekali Faris bertanya kepada Shinta, tapi ini baru satu hari, ia mengurungkan niatnya. Shinta pasti terkejut mendengarnya menanyakan tentang Kaila, karena akhir-akhir ini kan dia terus mengabaikan Kaila.

"Apakah dia sakit?" batin Faris.

Ya mungkin saja anak itu sakit. Ya sudah biarkan saja, ini hal yang wajar. Mending dia muraja'ah hafalan.

----------

Ini sudah hari ke-7 Kaila tidak masuk, ini tidak beres. Faris harus bertanya pada Shinta. Ya harus!

Aji teman sebangkunya itu terus menatap Faris aneh.

"Gak panas." ujar Aji yang menempelkan telapak tangannya di dahi Faris.

"tapi ko sering ngelamun. Lo mikirin Kaila karena dia gak masuk-masuk ya?" tanya Aji

Faris berdiri, melangkah menuju meja Shinta. Ia menghiraukan pertanyaan Aji. Yang terpenting baginya adalah kabar Kaila.

"Shin gue mau nanya." ujar Faris yang berdiri didepan meja Shinta.

Kali ini Faris sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya. Ia harus bertanya kepada Shinta prihal Kaila.

"Soal Kaila?" sahut Shinta.

"Iya, kenapa satu minggu ini dia tidak masuk? Dia sakit? Sakit apa?" tanya Faris dengan intonasi yang lumayan cepat.

Shinta mengernyitkan dahinya, ada apa dengan cowo di depannya ini. Kenapa dia tiba-tiba bersikap khawatir seperti ini kepada Kaila. Kesambet?

"Kenapa tiba-tiba lo nanyain Kaila? Bukannya lo itu acuh sama dia?" tanya Shinta dengan nada tidak suka.

"Gue calon suaminya!"

What? Suami? Gak mungkin!

"Bukannya selama ini lo acuhin Kaila? Apa iya calon suami. Calon suami macam apa yang selalu bersikap so dingin kaya lo??!!" ujar Shinta, ia masih tidak percaya dengan ungkapan Faris tadi.

"Ceritanya panjang Shin. Nanti gue ceritain, lo jawab dulu pertanyaan gue. Kaila kemana?"

"Gue gak tau!" jawab Shinta.

"Gk usah bohong, lu pasti tau dia dimana."

"Kenapa sih lo jadi peduli gini sama kaila?"

"udah gue bilang, gue calon suaminya!" tegas Faris, ucapannya kali ini mengundang beberapa pasang mata yang masih berada dikelas. Mereka saling berbisik aneh.

"Gila kali lo ya!? Masih kelas 2 SMA, udah bahas suami." cerca Shinta,sebenarnya dalam hatinya ada rasa iba karena dilihat dari mata Faris, dia begitu tulus mengucapkan kata suami tadi.

"Terserah lo mau ngatain gue gila, yang penting lo kasih tau gue kaila kemana." ujar Faris dengan volume suara sedikit menurun.

Kali ini Shinta merasa benar-benar iba, ia melihat mimik wajah serius di wajah Faris.

"Seminggu yang lalu Kaila pindah ke Pesantren! Udah minggir gue mau ke kantin!" tegas Shinta. Ia melangkah pergi meninggalkan Faris yang masih mematung.

Deg!

"Gak mungkin! Kenapa dia bisa pindah? Secepat ini? Apa karena sikapku yang kelewat acuh sama dia? Apa rencanaku gagal? Rencana Abi sama Umi juga? Abi sama Umi apakah dia tau tentang pindahnya Kaila?" batin Faris tak berhenti berargumen.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang