❄ Tantangan Bima ❄

5K 241 22
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Kembali lagi bersama saya Author terkece tersolid tergokil ter terr di seluruh antero dunia......yuhuuuuu...

Gima nih kabar kalian sama doi?? Hmmmm....hmmmmmmm.....
Alhamdulillah...kemarin dicuekin...sekarang diputusin...
Ya Allah sabar yahh....wkwkwkwk

Ok langsung aja gue kebanyakan ngoceh nih...

Happy Reading calon penghuni surga..

Kaila sangat kesal karena gara-gara tadi Pak Jaka datang dia dan Bima gagal memberi pelajaran kepada Faris. Akhirnya Kaila memilih pulang ke rumah dengan Mobil miliknya. Ya iya lah masa mobil orang lain Kaila bawa. Ah gimana sih author. Ok stop bahas mobil. Ini adalah hari paling menyebalkan bagi Kaila, bahkan sesampainya di rumah ia langsung bercerita kepada Ayahnya tentang kekesalannya kepada anak baru itu.

"Assalamu'alaikum," Kaila mengucap salam dengan wajah ditekuk kisut. Kemudian ia langsung duduk  di samping ayahnya yang sedang asik berkutat pada laptopnya.

Ini adalah awal tahun pelajaran baru, jadi untuk sekarang ini ustadz Akbar akan sangat sibuk dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus ketua Yayasan Al-Qodiri.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah.  Kenapa Kaila sayang? Kok mukanya ditekuk begitu?" tanya ustadz Akbar sambil tetap fokus pada laptopnya.

"Kesel yah." Kaila manyun manja kepada Ayahnya. Berharap mendapat pembelaan.

"Kesel kenapa? Ada masalah disekolah?" Ustadz Akbar mengusap-usap kepala Kaila. Menghentikan kegiatan di laptopnya sejenak.

"Itu yah ada anak baru, bikin Kaila kesel banget hari ini. Masa dia bilang Kaila gk bisa tampil apa adanya, terus Kaila yang cantik kaya gini diajak ngobrol tanpa diliat wajahnya sama sekali, nyebelin kan yah?" tutur Kaila.

Ustadz Akbar terdiam sebentar. Menatap Kaila lamat-lamat.

"Ayaaah .... kok malah diem si!? Anaknya lagi ngomong didengerin ayah," decak Kaila kesal.

Ustadz Akbar terkekeh, "Iya-iyah sayang, kamu harus sabar, di dunia ini banyak hal yang bisa menguji kesabaran kamu, jika kita bisa menghadapinya kita termasuk orang yang hebat. Terus kamu gak boleh terlalu kesal dan menyimpan dendam pada anak itu. Karena haram hukumnya seseorang masuk surga jika masih ada rasa kebencian dalam dirinya. Walaupun hanya sebesar biji zarah."

Yah bokap gue ceramah dong, ucap Kaila dalam hati.

"Innallaha ma'ashobirin," lanjut ustadz Akbar.

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, itu kan artinya yah?" potong Kaila malas.

Ustadz Akbar tersenyum, "Nahh itu kamu tau, emang siapa sih nama anak baru itu?" tanya ustadz Akbar.

"Faris yah, kalo gak salah Faris Ghiffari Abdullah. Iyah itu."

Ustadz Akbar tersenyum manis. Mengusap puncak kepala Kaila kembali, "Oooh ... laki-laki toh, bagus namanya, orangnya baik?"

"Ya ... orangnya sih baik yah, suaranya mengajinya merdu. Terus kayanya dia juga suka hafalin Al-Qur'an deh. Tapi, ya itu, dia ngeselin banget. Ahh kok jadi muji dia sih yah."

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang