13

3.6K 221 10
                                    

"BIMA.." pekik kaila.

"Iya ini gue, kenapa?" ucap Bima. Dia mendekat ke arah Kaila.

"Mau apa lo Bim?" lirih Kaila.

"Pengen bikin perhitungan sama lo!"

"Aaah..." jerit Kaila, karena Bima baru saja menarik Jilbab yang di pakainya. Kemudian Bima melemparkan Jilbab Kaila kesembarang tempat. Hal itu mengundang senyum sinis geng Bima.

Air mata yang sedari tadi ditahan olehnya. Kini menetes sejadi jadinya. Bima sangat keterlaluan. Apa salahnya.

"Dengerin ya bu Ustadzah!! Gara-gara lo satu sekolah ngomongin gue!!" cerca Bima.

"Gara-gara lo pakai jilbab semua orang mengira kalo gue ditinggalin sama lo, karena lo bertaubat, Cihhhh!!"

"Semua orang ngejekin gue, kalo gue ini laki-laki di tinggal hijrah!"

Kaila hanya menunduk tak bisa berbuat apa-apa. Berkata pun ia tak bisa, bisanya sekarang hanya menangis.

"Gue yang ninggalin lo kay!! Gue!! Bukan lo!!" Kali ini Bima menoyor kepala Kaila dengan Telunjuknya.

"Lagian lo apa-apaan sih segala pake hijab segala!! Surga udah gak mau nerima cewe kaya lo, yang biasa ngumbar aurat tiap hari!!"

Bima mengambil kembali Jilbab Kaila. Alih-alih memberikannya, Bima malah melemparkannya ke wajah Kaila. Kaila sangat terpukul disana. Entah kenapa dia berharap Faris ada disana.

"Camkan itu!!" Cerca Bima.

Bima melangkah pergi meninggalkan Kaila yang sedang teriris perasaannya. Baru sehari dia memakai hijab. Tapi dia sudah menerima cobaan yang seperti ini.

Air mata Kaila tak berhenti menetes. Kaila berusaha memakaikan kembali hijabnya, walaupun air matanya masih tak tertahan. Ia memakainya dengan menangis.

"Apa ini cobaan awal yang engkau berikan ya Allah." Lirih Kaila terbata-bata karena tangisannya sendiri.

"Tapi kenapa awalnya saja sudah berat ya Allah." lanjut Kaila dengan terbata-batanya.

Kaila sedikit kecewa kenapa Faris tidak ada disana menolongnya. Kenapa pria yang baik untuknya tidak ada disaat seperti itu.

"Kaaayy.....ini Teh kotak samaaa........" ucapan Shinta terhenti ketika melihat wajah temannya itu kusut. Terlihat jelas sekali bahwa wajah Kaila sahabatnya itu bekas menangis.

Shinta mendekat ke arah Kaila dan menaruh Teh kotak beserta snack pesenan Kaila, kemudian menatap tajam mata Kaila. Memperhatikan jilbabnya yang masih terlihat acak-acakan dan agak kotor seperti sudah ada yang membuangnya.

"Shinta makasih minum..."

"Tunggu,tunggu, tunggu." potong Shinta yang sepertinya sudah tau apa yang terjadi.

"Siapa yang ngelakuin ini kay!!" pekik Shinta.

"Gak Shin, gue.."

"Siapa!!" cerca Shinta.

Air mata Kaila menetes lagi. Entah kejadian beberapa menit yang lalu benar-benar membuatnya terpukul.

"Kaila jawab, siapa!" desak Shinta.

"B-Bima shin, tapi gue gak pa.."

"Faris harus tau." potong Shinta dan ingin segera pergi menemui Faris. Tapi Kaila memegang tangan Shinta.

"Jangan Shin, gue gak mau repotin Faris lagi, gue juga gak mau bikin Faris terluka." lirih Kaila, air matanya memohon Shinta untuk mengurungkan niatnya.

Ayat-Ayat Rindu [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang