Bunda dan gue akhirnya berjalan ke ruang tamu untuk bertemu dengan Yunseong.
Gue kira Yunseong bakal ngambek karena kelamaan gue tinggal. Tapi ternyata dia malah gue temuin sedang ngobrol dengan ayah di teras rumah.
"Untung ada ayah kamu tuh yang ladenin," Tatapan Bunda tajam sambil berdecak maklum dengan kelakuan gue.
"Ya maaf Bun"
Gue semakin melangkah lebar ke arah teras. Di sana dapat gue liat Yunseong dan ayah berbicara saling berhadapan sembari di selingi kekehan dari ayah gue.
Dua-duanya ganteng kalo lagi ketawa.
Oke lupain tentang pikiran gue yang melantur.
"Ayah..." Gue menghampiri ayah dan duduk di lengan kursi sebelah kanan ayah.
Ayah menoleh dan menatap gue.
"Kamu, ada tamu bukannya di sediain makanan malah di anggurin. Untung nggak di gangguin hantu penunggu rumah"
Seketika Yunseong tertawa mendengar ucapan nyeleneh ayah ku.
Manis banget duh.
Dia di depan orang asing aja sering menampilkan muka datar kaya nggak ada niatan hidup. Tapi beda lagi kalo sama gue dan keluarga. Dia bisa jadi orang yang lembut dan manis.
"Maaf yah.. Tadi mau manggil bunda tapi malah aku yang digangguinn sama hantunya"
"Iya ayah dengar tadi kamu ribut sama kakak kamu kan? Kakak kamu yang hantunya kan"
Ayah gue udah hapal banget ya.
Pria yang mulai masuk kepala empat itu pun menggeleng maklum lalu kemudian mengulum senyum.
"Yaudah udah ada pacarnya kan? Om masuk dulu, mau lanjut bersihin koleksi" Ayah berdiri sembari membetulkan kaca matanya yang melorot.
Sementara Yunseong mengangguk di lengkapi dengan senyuman khasnya.
"Ladenin tuh tamu kamu" Ayah menepuk jidat gue pelan lalu berlalu meninggalkan gue dan Yunseong di meja teras.
Setelah Ayah masuk kedalam kini giliran gue yang menggantikan posisi ayah. Gue mengambil kursi yang ayah pakai tadi dan gue bawa mendekat ke Yunseong.
"Nggak marah kan?" Kata gue sambil senyum-senyum.
Gue sampai mendekatkan tubuh gue ke Yunseong dan itu berhasil ngebuat dia terkejut.
"Nggak usah dekat banget kaya gini Ra. Nanti kata orang tua kamu apaan lagi"
Yunseong mendorong dahi gue dengan telunjuk sampe badan gue ikut menjauh dari dia.
Gue sontak mendengus kesal "Ck! Biarin ih Bunda nggak akan marah kok!"
Seakan nggak kenal kata nyerah gue pun kembali mendekati Yunseong yang kini tampak mulai menerima.
Dia memang lemah kalo gue udah besikap manja gini.
"Ra ayah kamu masih ngoleksi senjata antik?" Tanya Yunseong dengan raut yang penasaran. Kayanya dari tadi deh nih orang penasarannya.
Gue yang pada dasarnya ngerasa topik itu basi pun cuma ngangguk-ngangguk aja tanpa mengeluarkan suara.
Reaksi Yunseong pun simple hanya membentuk bibir berbentuk O.
"Eh kamu kok masih wangi sih Yun? Pake parfum apa sampe bisa tahan sampe sore gini?" Hidung gue emang sensitif bener. Dari tadi lehernya Yunseong tuh udah kecium banget bau parfum yang enak.
Yunseong ngelirik gue sambil nyubit pipi sebelah kanan gue "Bener ya kata kakak kamu. Kamu tuh makin gendut. Liat aja pipi kamu sampe ngegembul gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]
Fanfiction[SEDANG DI REVISI] A story about teen pragnancy -✨ft Hwang Yunseong, from Woolim boys. Start : 12 Juli 2019 Finish : 12 November 2019 © 99HEHET, 2019. ------------------------------------ °•°🏅rank🏅°•° #1 in woolimboys (10082019). #2 in Yunseong (1...