.
.
.
.
.
.30 Oktober 2019.
Hai Hangyul...
Kali ini aku mau minta maaf kalo ngomongnya pake surat dan panggilan yang aku gunain pake aku-kamu. Semoga nggak aneh ya karena selama ini panggilan kita tuh lo-gue lo-gue.
Ehm... terima kasih.
Mungkin kalimat pertama yang pantas untuk memulainya adalah terima kasih.
Terima kasih karena selama ini kamu udah menjadi seseorang yang ada di samping aku di saat depresi dan kesedihan datang bagai badai di dalam hidup aku. Hangyul, kali ini aku mau kamu mengingat waktu pertama kali kita bertemu. Kamu masih ingat kan saat itu aku baru pindah dan kamu dengan santainya teriak-teriak di balkon terus dengan pedenya ngenalin diri sebagai cowok terganteng se-apartemen? Dulu aku menganggap kamu itu cowok aneh, tapi ternyata setelah selama ini yang kamu lakuin ke aku itu ternyata udah ngebuat hati aku perlahan berubah.
Aku tau untuk menyukai kamu itu adalah sesuatu hal yang mustahil. Aku ngerasa tidak pantas untuk memiliki kamu Hangyul, seperti yang kamu bilang beberapa bulan yang lalu. "Cewek kotor". Iya, aku itu cewek kotor, dan cewek kotor kaya aku itu sama sekali nggak pantas buat kamu.
Maaf, kalau selama ini aku cuma bisa nyusahin kamu sampai-sampai kamu harus repot-repot nyariin aku, repot-repot bawa aku ke rumah sakit. Aku tau waktu itu aku bodoh, aku nyesal dan aku sama sekali nggak mau minum alkohol lagi. Lagian rasanya juga nggak enak ya? Aku saranin kamu jangan minum alkohol deh, soalnya pahit.
Oh iya, soal yang semalam. Yang kamu bilang kamu benci aku. Kamu tau nggak sih kalau aku sedih banget dengarnya sampe-sampe mau nangis. Aku bahkan seharian terus-terusan nyari kesalahan aku ke kamu itu apa. Kesalahan yang ngebuat kamu benci sama aku tapi aku sama sekali nggak tau. Hangyul, jangan benci sama aku. Bentar lagi aku lahiran masa kamu nggak mau liat anak aku nanti? Anak aku kembar loh. Lucu.
Sebenarnya, saat itu aku mau ungkapin perasaan aku ke kamu, tapi setelah kamu marah-marah terus ngatain kalau kamu benci aku. Aku baru tersadar kalau aku itu emang seharusnya tidak pernah menaruh perasaan lebih ke kamu. Seharusnya aku tau diri. Mana mungkin cewek kaya aku bisa dapetin cowok sebaik kamu. Dari situ aku sadar kalau aku dan kamu memang tidak bisa bersama. Lalu sekarang aku harus ngapain? Yunseong udah nyakitin aku, dan kamu benci sama aku.
Aku sedih, capek, semua penderitaan seakan tidak pernah berhenti.
Beberapa bulan yang lalu aku pernah ke psikiater. Dan saat itu aku di diagnosa mengalami depresi berat. Jujur saat itu aku beneran hancur dan takut. Semenjak itu tidur aku sama sekali nggak nyenyak dan kadang tiba-tiba aku nangis tanpa sebab.
Kamu pasti mikir betapa menyedihkannya hidup aku. Aku juga punya pikiran yang sama. Takdir memang begitu bencinya sama aku Gyul. Kamu beruntung hidup kamu masih sempurna, aku harap kamu nggak pernah ngalamin hal yang sama kaya yang aku alamin ya?
Kali ini aku mau pulang. Aku mau pergi menjauh dari ini semua. Aku mau mengulang kehidupan aku kembali.
Sampai jumpa Hangyul, sekali lagi terima kasih karena kamu udah mau aku repotin, dan maaf kalau hal itu terkadang ngebuat kamu jengkel. Tapi tenang, karena setelah ini. Aku nggak akan mengganggu kamu lagi. Selamat tinggal Lee Hangyul.Yun Hira—
—a letter for you 02 : For Lee Hangyul from Yun Hira. End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]
Fiksi Penggemar[SEDANG DI REVISI] A story about teen pragnancy -✨ft Hwang Yunseong, from Woolim boys. Start : 12 Juli 2019 Finish : 12 November 2019 © 99HEHET, 2019. ------------------------------------ °•°🏅rank🏅°•° #1 in woolimboys (10082019). #2 in Yunseong (1...