05. melakukan

5.6K 309 57
                                    

***

Warning!!!

Terdapat adegan 17+

Harap kedewasaannya dalam membaca.

***

Hari kian malam dan acara keluarga kecil-kecilan kami telah usai.

Kini waktunya berkemas dan beranjak tidur.

Tapi sebelum itu aku membantu Bunda membereskan sisa makan tadi dan membawanya ke dapur lalu kemudian di bersihkan.

Kak Yohan dan Ayah sedang pergi untuk membeli sesuatu di supermarket.

Jadi di rumah hanya ada gue, Bunda dan Yunseong.

Gue udah bilang kan kalau Yunseong itu orang yang serba bisa. Gue nggak mengada-ngada loh buktinya sekarang Yunseong lagi nyuci piring di wastafel. Cekatan banget. Ngalahin gue.

"Kamu di rumah pasti sering bantu Mama kamu ya?" Tanya gue tiba-tiba.

Yunseong sukses terperanjat kaget karena emang gue munculnya secara tiba-tiba dan udah berdiri aja di samping dia.

"Ngagetin"

Gue nggak jawab melainkan tersenyum simpul. Ngerjain Yunseong nih kayanya enak kali ya.

Ide evil gue seketika muncul setelah gue ngeliat sekumpulan busa dari sabun cuci piring. Langsung aja gue ambil terus lempar ke arah Yunseong.

"Eh!?" Yunseong sekali lagi kaget dan langsung mengusap pipinya yang terdapat busa.

"Ngapain di hapus? Kamu lebih ganteng kalo kaya gitu!" Kata gue di akhiri dengan tawa keras.

Dengan tidak memberi aba-aba Yunseong tiba-tiba mengambil sekumpulan busa yang menggembul dan melemparnya ke arah gue.

"Yunnnn!!!" teriak gue sambil menutupi wajah.

"Kalo aku kena kamu juga kena! Nih rasain nih! Jail banget jadi pacar!"

Yunseong terus melempar semua busa itu ke gue sampe rambut, baju dan muka gue penuh busa. Untung bunda lagi di lantai dua jadi keributannya nggak kedengaran.

"Yunseong udah dong!!! Baju aku basah!"

Tangan gue yang dari tadi mengahalangi serangan busa itu agar tidak jatuh ke wajah gue mulai di rasa tidak mempan. Yunseong seakan tidak ingin menyerah.

"Nggak mau... Rasain kamu..."

Sumpah ya. Yunseong kaya anak kecil gitu.

Sebenarnya sih gue juga, karena yang mulai main perang-perangan busa tuh gue. Tapi Yunseong juga niat banget balas dendam sampe nggak ngasih gue kesempatan buat balas.

Alhasil gue berjalan maju ke depan untuk menghentikan gerakan tangan Yunseong yang nggak berhenti ngelempar gue busa.

Lantai terasa licin karena air sabun yang ikut terjatuh saat Yunseong melemparkan busa tadi.

Dengan susah payah gue meraih tangan Yunseong untuk membuat dia berhenti tapi entah bagaimana bisa gue salah langkah. Kaki gue terpeleset dan saat itu juga gua dan Yunseong terjatuh bersamaan di lantai dengan Yunseong yang berada di atas gue.

Sial!

Mata gue saat itu juga membelalak seolah ingin keluar.



Gimana enggak?







Bibir gue dan bibir Yunseong menyatu anjrit!

Tatapan kami saling beradu dengan cukup lama. Tautan antara kedua bibir itu pun tidak serta merta langsung terlepas.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang