❗di chapter ini alur cerita sengaja di percepat.
•
•
•
•
•Indera pengelihatan Hira terbuka sesaat bunyi alarm dari ponselnya terus berbunyi. Cewek itu terbangun dari tidurnya mematikan ponsel yang masih membunyikan alarm dan menatap keluar kaca jendelanya. Udara di luar sedikit lembab dan dingin sebab malam semalam hujan turun sangat deras.
Hira berdiri lalu berjalan dengan langkah seret menuju cermin full bodynya yang terletak di sisi kanan lemari bajunya.
Ini sudah bulan ke-6 kehamilan-nya.
Dan tebak.
Yap. Perut Hira sudah sangat membesar sekarang.
Mungkin jika di ibaratkan bola basket, haha... itu masih kalah. Hira tersenyum dalam diam menatap bayang. Otaknya memutar kembali memori akan perjuangan dirinya yang begitu berat selama enam bulan terakhir bertahan dalam tekanan, ketakutan, dan rasa bersalah.
Itu semua dapat ia lewati berkat janin-nya yang mungkin selalu menyemangati dirinya walaupun dengan cara yang berbeda. Hira tau meski janin-nya tak dapat bicara, namun ia memiliki insting dan sangat yakin akan rasa semangat yang di beri calon buah hatinya di dalam perut.
Baginya itu semua sudah cukup.
Wanita itu kemudian berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuat sedikit sarapan untuk dirinya beserta janin.
Tak perlu bahan yang banyak. Hira hanya memerlukan daun bawang, garam, cabai, telur, serta dua bantal roti tawar kesukaannya.
Dengan sekejap, omelette, roti, serta susu khusus ibu mengandung telah siap tersaji.
Hira duduk di atas kursi makan. Memakan sarapan dengan isi ruangan yang kosong.
Maksud kosong disini adalah hanya ada Hira seorang diri di dalam apartemen yang luas ini.
Ya... beberapa bulan belakangan Yunseong sudah sangat jarang mengunjungi Hira. Hira tidak tau alasan jelasnya apa, karena jika di tanya langsung ke Yunseong dia hanya menjawab bahwa ia sibuk setelah masuk ke perguruan tinggi ternama di kota ini hingga sangat sulit membagi waktu.
Hira berusaha memahami setiap alasan itu menjadi tameng untuk Yunseong berbohong. Sejujurnya untuk menaruh curiga. Hira sudah sangat lama curiga, dimulai sejak sebuah telepom masuk yang Yunseong beri nama 'L❤️'
Saat itu tubuhnya seakan membeku, ia masih sempat berpikir jika itu adalah teman wanita Yunseong namun mengapa harus menggunakan emot love? Sedangkan nama kontaknya sendiri tidak ada embel-embel lovenya padahal dirinya adalah pacar pria itu.
Namun saat di tanya. Yunseong hanya menjawab kalau itu adalah sepupunya.
Bisa Hira bilang bahwa Yunseong tidak pandai dalam hal menipu. Jelas Yunseong bukan tipe orang yang seperti itu. Yunseong tidak suka embel-embel dan banyak gaya. Itu pasti bukan ia yang memberinya. Melainkan orang lain yang berusaha pria itu sembunyikan dibelakang.
Akan tetapi, saat Hira berusaha meminta kejujuran dari Yunseong. Laki-laki itu terus menerus mengelak dan puncaknya, Yunseong akan membanting pintu apartemen dan pergi begitu saja. Begitu caranya mengakhiri perdebatan yang mereka buat.
Sebenarnya Hira sudah tidak kuat. Ia sangat ingin kembali ke rumah ayah dan bundanya. Tapi dirinya sudah terlanjur malu dan takut. Jadi niat itu terus ia urung sampai sekarang.
Sungguh menyedihkan bukan?
Ini seperti sebuah kisah tragis dengan ending yang menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]
Fanfiction[SEDANG DI REVISI] A story about teen pragnancy -✨ft Hwang Yunseong, from Woolim boys. Start : 12 Juli 2019 Finish : 12 November 2019 © 99HEHET, 2019. ------------------------------------ °•°🏅rank🏅°•° #1 in woolimboys (10082019). #2 in Yunseong (1...