Setelah Yunseong teriak kaget tidak percaya. Saat itu juga sambungan telepon gue putus sepihak.
Baru kali ini gue marah dengan Yunseong. Percakapan tadi berhasil membuat gue melebarkan mulut tidak percaya.
Flashback on.
"Ra kamu nggak mungkin hamil Ra! Dia pasti bukan anak aku!"
Tubuh gue menegang seketika saat mendengar perkataan Yunseong.
"Yun kamu gila?! Ini tuh anak kamu! Mana mungkin anak orang lain! Selama ini kan cuma kamu yang berhubungan dengan aku!"
"Jadi apa? Kamu mau minta tanggung jawaban?"
Gue diam seolah mempertanyakan pertanyaan Yunseong. Ini hasil perbuatan dia juga tapi kenapa dia menanyakan soal pertanggung jawaban?
"Maaf Ra aku nggak bisa. Aku masih mau sekolah dan kuliah. Sekarang kamu pilih. Kamu mau putus atau aborsi?"
Kalimat itu sukses membuat jantung gue seakan berhenti berdetak. Dan saat itu juga sambungan gue putus.
Flashback off.
Kini yang gue lakukan hanya terduduk diam di pintu kamar mandi. Membayangkan nasib gue kedepan bagaimana.
Membayangkan perut gue yang kian hari akan semakin membesar, lalu membayangkan kemarahan dan kekecewaan Bunda dan Ayah, serta membayangkan gue yang sebentar lagi akan menjadi aib keluarga.
Gue hina.
Dan rasanya gue nggak pantas untuk hidup.
Anak ini membawa musibah bagi hidup gue.
Gue benci janin ini!
Gue menangis dalam diam. Baku tangan gue perlahan membentuk kepalan dan memerah.
Gue mengangkat kepalan itu, mengarahkannya ke perut gue dan bersiap memukul perut gue berharap janin yang ada di dalam rahim gue mati atau terluka.
"Ngapain sih lo datang!? Gue gak mau lo tau nggak?! Gue nggak mau punya bayi! Pergi nggak lo!!!"
Amuk gue sambil menatap perut rata gue. Gue ingin memukul perut gue sendiri. Namun entah kenapa dengan diri gue. Niat itu tiba-tiba saja menghilang dari benak.
Gue seakan merasakan detak jantung si jabang bayi. Entah ini sebuah khayalan atau tidak. Gue ngerasa kalo gue dan si bayi saling berbicara bahwa gue harus berjanji padanya untuk menjaga nyawa itu dengan baik.
Tunggu!
Apa sekarang gue jadi gila?
Mana mungkin!
Janin yang bahkan ruh-nya belum ada ini mana mungkin bisa berbicara dengan orang lain.
Gue meremas rambut gue frustasi. Ingin teriak, tapi takut seisi rumah curiga. Alhasil gue hanya bisa menggigit bibir bawah sebagai pelampiasan.
***
Sudah hari ke-tiga dan yang gue lakukan selama itu hanya berbaring di atas tempat tidur, enggan berbicara dengan siapa pun, enggan keluar kamar, bahkan makan pun juga tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]
Fanfic[SEDANG DI REVISI] A story about teen pragnancy -✨ft Hwang Yunseong, from Woolim boys. Start : 12 Juli 2019 Finish : 12 November 2019 © 99HEHET, 2019. ------------------------------------ °•°🏅rank🏅°•° #1 in woolimboys (10082019). #2 in Yunseong (1...